Cerpen- Gairah Cinta di Hutan Alas Roban

0



Tama adalah seorang pendaki gunung yang sudah banyak pengalaman. Ada beberapa gunung yang telah ditahlukkan olehnya. Pengalamannya sudah tidak diragukan lagi.

Santi adalah cewek yang masih awam dalam pendakian, sehingga dia meminta Tama untuk menemaninya untuk naik salah satu gunung di Indonesia. Awalnya Tama tidak mau menerima ajakan Santi karena dia sudah punya istri yang cemburuan. Tama takut istrinya akan berpikir negatif jika dia pergi mendaki dengan seorang cewek cantik, meskipun Santi merupakan teman dekat dan istrinya tahu akan kedekatan keduanya.

Namun karena Santi memaksanya dan tidak memberikan kesempatan untuk menolak, akhirnya Tama bersedia mendaki gunung bersama Santi. Tama akhirnya memberikan alasan yang kuat agar bisa diberikan izin oleh istrinya. Dan istrinya segera memberikan izin dengan syarat Tama harus selalu memberikan kabar.

Tibalah pada hari pemberangkatan mereka. Akhirnya Santi dan Tama melakukan perjalanan jauh menuju salah satu gunung di hutan Alas Roban. Walaupun mereka tahu gunung yang akan mereka datangi termasuk angker.

Persiapan untuk mendaki sudah dicek, dan semuanya lengkap. Setelah sampai di tempat awal pendakian keduanya istirahat sejenak untuk menghilangkan rasa lelah dalam perjalanan. Santi sangat bahagia karena Tama mau menemaninya karena dia memang ada niat terselubung yang tidak diketahui oleh Tama.

Tama hanya bisa mengiyakan saja apa kemauan sahabatnya itu, karena dia sudah berteman dari kecil. Tama sudah menganggap Santi sebagai saudaranya sendiri. Meskipun Santi menganggap perasaan lain padanya.

Santi telah memendam perasaan cinta pada Tama. Namun Tama tidak mengetahuinya sampai saat ini. Karena dia sudah memilih menikahi teman kuliahnya Bela.

Bela adalah gadis pilihan Tama, dia sangat cantik dan baik hati. Sedangkan Santi adalah sahabat yang kocak dan cenderung tomboy. Maka dari itu Tama tidak bisa mencintai Santi yang sudah dari kecil menjadi sahabatnya.

Pendakian sudah sampai setengah perjalanan menuju puncak, sedangkan hari semakin sore, jadi keduanya memutuskan untuk beristirahat dan melanjutkan pendakian pada esok harinya. Santi setuju saja dan dia mulai berpikir untuk menggoda Tama di tempat itu. Mereka membuat dua tenda masing-masing. 

Namun Santi tidak tahu cara mendirikan tenda, dan dia beralasan takut di tengah hutan dan digunung angker tidur sendirian. Dengan modal alasan itu, akhirnya Tama mau menemaninya dan membuat satu tenda saja untuk mereka berdua. Santi sangat senang sekali, dalam hatinya dia berbunga-bunga karena Tama akan segera menjadi miliknya.

Benar saja, setelah tenda rampung dan mereka menyantap makan malam seadanya, tibalah waktu untuk tidur. Mereka berdua masuk tenda untuk rebahan, keduanya mengobrol sampai larut malam. Dengan posisi yang berdekatan Santi mulai melancarkan aksinya dia bilang pada Tama bahwa sedang kedinginan.

Awalnya Tama agak risih karena tiba-tiba Santi memeluknya dengan erat. Tama hanya berpikir untuk melindungi Santi dari kedinginan. Namun Santi sangat agresif, dia mulai menggoda Tama dengan memainkan kakinya.

Tama sudah mulai goyah dan pikirannya sudah tidak pokus, dia hanya berpikir setia untuk istrinya yang ada di rumah. Namun sudah lama sekali Tama tidak merasakan jatah malamnya bersama istri karena sedang M. Sementara Santi sangat lihai melancarkan godaannya pada Tama.

Untuk pertama kalinya, Tama melakukan hal yang salah. Dia mulai mengimbangi pergerakan Santi yang liar. Akhirnya tanpa rasa bersalah dan berdosa, keduanya melakukan cocok tanam di malam itu. 

Setelah bangun tidur, keduanya merasa canggung. Nampak air mata Santi menetes dan Tama dirasuki rasa penyesalan. Akhirnya keduanya memutuskan pulang dan tidak lagi melanjutkan pendakian.

Tamat.

Post a Comment

0 Comments

Please Select Embedded Mode To show the Comment System.*

To Top