Puisi- Sungguh Aku Merindukanmu

0

Halo, bertemu lagi dengan tulisan puisi saya yang selalu menghiasi hari-hari kamu yang penuh dengan warna. Ada rasa yang terpendam dalam sanubari. Ada juga rasa luapan emosi yang mendalam. Sampai pada rasa rindu yang menggebu-gebu.

Untuk postingan kali ini, saya sebagai penulis di blog ini menyampaikan banyak terima kasih kepada seluruh penggemar dan pembaca karya saya di blog Penyair Senja ini. Saya yakin kalian yang suka menunggu postingan selanjutnya akan merasa terus penasaran dengan karya tulis saya.

Namun pastinya ada juga penggemar rahasia yang sebatas mampir saja di blog ini. Mereka sebenarnya mau menyapa tapi malu-malu kucing saya maklumin saja. Karena saya memberikan kebebasan untuk memberikan kritik dan saran untuk perbaikan blog ini ke depan. Karena tentu saja karya saya jauh dari kata sempurna. Pastinya akan ada yang kurang dan perlu disempurnakan.

Saya meyakini, tanpa kalian para pembaca dan penggemar puisi dan cerpen, saya tidak akan memberikan karya terbaik dan kemampuan 100%. Saya sangat bersyukur sekali dengan adanya blog ini, saya bisa menelurkan karya pribadi yang murni dari hati dan pikiran untuk memuaskan para pembaca, walaupun saya bukanlah alat pemuas.

Nah, saat ini pasti ada seseorang yang kamu rindukan, maka saya akan menyajikan contoh puisi terbaru dan bisa dijadikan referensi. Saya ucapkan terimakasih sekali lagi para pembaca setia blog ini, siapa tahu dengan dukungan dan doa kalian, pada suatu hari nanti, Penulis bisa menerima NOBEL sebagai wujud kreasi karya tulis yang mendunia.

Puisi- Sungguh Aku Merindukanmu

Rindu ini memaksaku untuk bangun tidur di tengah malam
Mimpi buruk selalu menjadi gambaran rasa yang terpendam
Hingga tidur ini tak seperti dulu

Pada mulanya, tetes hujan menyeruak pada genting bisu di rumahku
Anehnya lagi, ia membawa kabar tentang dirimu
Padahal mata ini baru saja terpejam

Angin malam berencana menemani sepi ini
Dikala semua orang terlelap dengan bunga tidur masing-masing
Bahkan aku masih terpuruk di tempat yang sama

Hatiku terasa nyeri bagaikan digigit semut merah
Menunggu pertemuan bahagia antara kita belum terwujud
Engkau adalah obat bagi rasa sakit yang kualami

Semuga hatimu sama dengan hatiku
Tetap satu warna dalam sebuah impian besar
Aku menjamin kerinduan ini pasti ada muaranya


Madura,10 Oktober 2022

Jika kalian belum puas, boleh baca lainnya di: 




Post a Comment

0 Comments

Please Select Embedded Mode To show the Comment System.*

To Top