Cerpen-Terjebak Pesona Janda Anak Satu

0



Sebut saja namaku Boy, seorang pengangguran yang sedang sibuk dengan mencari pekerjaan. Setiap lamaran yang dia layangkan pada sebuah perusahaan semua ditolak mentah-mentah. Pasalnya, Boy hanyalah lulusan SMA, sedang perusahaan membutuhkan lulusan S1. Menarik!

Karena ditolak terus menerus akhirnya Boy yang lumayan keren itu bekerja serabutan demi menghilangkan image penganggurannya. Kadang dia menjadi kuli bangunan atau menjadi tukang parkir di pasar. Gengsinya cukup tinggi, hingga dia selalu memakai masker ketika bekerja, bukan karena protokol covid 19.

Kebetulan seminggu ini dia tidak bekerja lagi karena tidak ada tetangga yang membangun rumah atau bangunan lainnya. Dan malangnya lagi, tempat parkirnya dirazia oleh satpol PP karena termasuk parkiran liar. Penderitaannya lengkap karena beras di rumah tinggal sedikit.

Boy tidak kehilangan akal, walaupun dia yatim piatu namun banyak akal dan bisa mendapatkan uang dengan ide briliannya. Dia mencoba menjadi tukang cuci mangkok kang bakso yang ada di komplek rumahnya. Meskipun begitu, dia tetap memakai masker untuk menjaga image ketampanannya.

Setelah selesai dengan tugasnya, Boy dikasih uang 25 ribu dan itu cukup untuk membeli beras dan ikan untuk makan malam ini. Dari kejauhan terlihat ada seorang wanita turun dari mobil. Dia adalah tante Siska yang merupakan seorang janda anak satu yang tajir melintir.

Boy sangat terpana dengan kecantikan tante siska, bahkan air liurnya menetes bak air hujan tanpa dirasa. Walaupun sudah janda, tapi tante siska masih menjaga tubuhnya agar tetap menggoda dan terlihat kencang. Sehingga Boy pemuda pengangguran selalu berfantasi tentangnya.

Kemudian tante siska memesan bakso langganannya. Sedangkan Boy mencium aroma parfum tante itu yang dibawa angin. Sampai membuatnya teler karena aromanya menusuk hidung dan terasa manis dilidah. Menarik!

Boy dengan cepat memasang maskernya ketika dia ditatap oleh tante Siska. Dia salah tingkah karena tiba-tiba tante Siska mendekatinya. Walaupun hal itu memang sangat diinginkan oleh Boy.

Tante Siska mulai melancarkan aksinya, dia mengedipkan mata pada Boy yang sudah mulai berfantasi kemana-mana. Tiba-tiba benda miliknya mengeras dan hampir saja membobol keluar pagar, jika Boy tidak menetralisirkannya. Keringat mengucur deras sampai ke area terlarang.
Menarik!

Dengan berani, Boy berusaha mengimbangi permainan tante Siska dengan berusaha tetap cool dan calm. Setelah itu tante Siska sudah selesai dengan pesanan baksonya dan buru-buru beranjak pergi meninggalkan Boy menuju mobilnya. Karena terburu-buru, tas yang dia bawa tertinggal di meja warung Bakso.

Dengan sigap, Boy mengambil tas itu untuk diserahkan kepada pemiliknya. Dia bersyukur karena tante Siska belum pergi jauh dari warung bakso. Akhirnya tas itu sempat dikembalikan ke tante Siska. Dan Boy diajak pulang bersamanya.

Tamat.

Baca juga: 
Untuk membantu saya dalam berkarya kalian bisa subcribe Chanel ini.
Terimakasih.

Post a Comment

0 Comments

Please Select Embedded Mode To show the Comment System.*

To Top