Bahkan aku tak pernah menyesalinya
Air mata cinta menjadi saksi bisu antara kita
Cukup kumengerti bahwa ini adalah akhir segalanya
Di mana rindu tak lagi berujung temu
Bahkan hati telah mati untuk sekadar mencintai
Dulu, semua terasa indah dan berwarna
Dikala cinta bersemi dan kita selalu bersama
Tak ada yang perlu disesalkan
Selama ini jiwa telah terpasung oleh asmara
Bahkan angin selalu menyapu kenangan buruk yang melanda
Hanya ada kemesraan walau sekarang telah hampa
Aku bagaikan awan yang hilang terhapus hujan
Bahkan mata ini sembab sepanjang waktu
Siang malam hanya bisa mengeluhkan rasa
Terjebak dengan cinta buta yang memabukkan
Akhirnya aku sampai lupa arah jalan kembali pulang
Bahkan aku tersesat tanpa arah layaknya di tengah gurun pasir
Hanya ada kehampaan dan penderitaan
Sulit dimengerti semuga Tuhan segera memberikan petunjuk
Aku pasrah meskipun hati terus terluka
Padahal aku telah berjuang membuatmu tersenyum setiap saat
Hanya bahagia yang selalu kutampakkan
Meskipun jiwa menjerit dalam kesunyian dan kegelapan
Akankah semua dusta akan berakhir
Di mana kebebasan menungguku di seberang sana
Dan aku siap pergi untuk selama-lamanya
Sulit kutepis harapan yang tak sesuai kenyataan
Aku malah merasakan sakit sendiri tanpa ada kau di sana
Padahal perjuangan kita sudah hampir berbuah
Jalan yang dulu kita bangun berdua
Di mana setiap tapaknya penuh dengan air mata cinta
Harus hilang ditelan bumi dan pupus cita-cita dan cinta
Pesan terakhir dariku
Semuga engkau bahagia bila aku telah tiada
Hanya akan ada bahagia dalam senyuman tiada henti
Cukuplah aku yang menjadi pecundang cinta dan kehidupan
Semisal api yang padam di tengah kegelapan malam
Berhenti bersinar untuk menerangi jalan kita
Tak ada yang perlu saling menyalahkan
Karena kehidupan telah banyak memberikan warna
Bahkan sudah banyak madu yang kita reguk berdua
Madura,31 Oktober 2022