Puisi- Air Mata Cinta

0
Sudah kubilang semua akan seperti ini
Bahkan aku tak pernah menyesalinya
Air mata cinta menjadi saksi bisu antara kita

Cukup kumengerti bahwa ini adalah akhir segalanya
Di mana rindu tak lagi berujung temu
Bahkan hati telah mati untuk sekadar mencintai

Dulu, semua terasa indah dan berwarna
Dikala cinta bersemi dan kita selalu bersama
Tak ada yang perlu disesalkan

Selama ini jiwa telah terpasung oleh asmara
Bahkan angin selalu menyapu kenangan buruk yang melanda
Hanya ada kemesraan walau sekarang telah hampa

Aku bagaikan awan yang hilang terhapus hujan
Bahkan mata ini sembab sepanjang waktu
Siang malam hanya bisa mengeluhkan rasa

Terjebak dengan cinta buta yang memabukkan
Akhirnya aku sampai lupa arah jalan kembali pulang
Bahkan aku tersesat tanpa arah layaknya di tengah gurun pasir

Hanya ada kehampaan dan penderitaan
Sulit dimengerti semuga Tuhan segera memberikan petunjuk
Aku pasrah meskipun hati terus terluka

Padahal aku telah berjuang membuatmu tersenyum setiap saat
Hanya bahagia yang selalu kutampakkan
Meskipun jiwa menjerit dalam kesunyian dan kegelapan

Akankah semua dusta akan berakhir
Di mana kebebasan menungguku di seberang sana
Dan aku siap pergi untuk selama-lamanya

Sulit kutepis harapan yang tak sesuai kenyataan
Aku malah merasakan sakit sendiri tanpa ada kau di sana
Padahal perjuangan kita sudah hampir berbuah

Jalan yang dulu kita bangun berdua
Di mana setiap tapaknya penuh dengan air mata cinta
Harus hilang ditelan bumi dan pupus cita-cita dan cinta

Pesan terakhir dariku
Semuga engkau bahagia bila aku telah tiada
Hanya akan ada bahagia dalam senyuman tiada henti

Cukuplah aku yang menjadi pecundang cinta dan kehidupan
Semisal api yang padam di tengah kegelapan malam
Berhenti bersinar untuk menerangi jalan kita

Tak ada yang perlu saling menyalahkan
Karena kehidupan telah banyak memberikan warna
Bahkan sudah banyak madu yang kita reguk berdua

Madura,31 Oktober 2022


Post a Comment

0 Comments

Please Select Embedded Mode To show the Comment System.*

To Top