Cerpen- Menantang Hantu

0
Dahulu kala, ada seorang kakek yang hidup sebatang kara di sudut desa. Kesehariannya dia bekerja pada tuan tanah dan mengembala beberapa ekor sapi milik majikannya. Kakek itu adalah seorang pemberani, bahkan walaupun sudah larut malam dia sering berjalan ke tempat angker untuk menguji nyalinya.

Pada suatu sore, rumput di kandang sudah habis persediaannya. Kakek itu akan berangkat merumput walaupun hari sudah mulai petang. Dia mendapatkan upah 100 ribu perminggu.

Walau bagaimanapun pekerjaan ini sangat berarti untuk menyambung hidupnya. Meskipun telah memasuki usia senja, namun semangatnya seperti anak muda. Dia sangat cakap dan giat dalam bekerja sehingga majikan sangat senang dan puas dengan pekerjaan kakek tua itu.

Hari semakin petang, namun kekek itu masih merumput dan tak mau pulang sebelum mendapatkan satu karung rumput. Dia hanya berbekal senter kecil yang ada di atas kepala untuk menerangi sekitarnya. Kakek itu masih semangat merumput walaupun dalam kegelapan.

Senter yang dia bawa sudah mulai melemah dan cahayanya sudah mulai pudar. Kebetulan tempat merumputnya dekat dengan pemakaman umum. Dan di sana memang terkenal angker.

Kemudian angin kencang tiba-tiba menerpanya. Walaupun angin itu hanya ada di sekitar kakek, dan pepohonan lain tidak ada pergerakan sama sekali. Dirasa aneh, kakek itu dengan lantang menantang hantu yang mau mengganggunya. 

Semula angin itu berubah drastis hilang entah ke mana. Namun tiba-tiba asap putih tebal muncul di tempat kakek merumput. Hal itu membuat kakek menghentikan aktifitasnya.

Dalam benaknya tidak ada api di sekitar, namun asap tebal segera mengerumuninya. Keanehan itu bertambah dengan munculnya angin kencang yang tadi hilang secara tiba-tiba.

Namun, kakek masih bersikap tenang dan tidak ada rasa takut sama sekali. Dia kembali berteriak menantang kemunculan hantu yang sedang iseng mengganggunya. Tiba-tiba kakek itu merasakan tanah di sekitarnya bergetar dan terbelah.

Kakek itu ditelan oleh bumi, dengan seketika tanah sudah sampai pada dadanya. Namun dengan cepat kakek itu mengambil sebatang rokok dari sakunya. Kemudian dia menyulut rokok itu dengan cepat.

Keanehan tiba-tiba saja terjadi, tanah yang menghimpitnya perlahan hilang dan kakek berdiri dengan tenang. Asap, angin dan bumi yang menghimpitnya secara tiba-tiba normal kembali seperti sedia kala. Berkat pertolongan Allah dan mungkin melalui sebatang rokok yang dia sulut.

Jadi, bisa diambil kesimpulan apabila kita berjalan sendirian di tempat yang angker, ada baiknya menyulut rokok yang kita punya agar terhindar dari gangguan makhluk halus atau hantu dan sejenisnya. Karena selain memberikan efek positif pada pikiran, hal itu ditakuti oleh hantu yang ingin mengganggu kita.

Tamat.

Post a Comment

0 Comments

Please Select Embedded Mode To show the Comment System.*

To Top