Meskipun demikian aku selalu diperhatikan oleh guru matematika dengan selalu memberikan tindakan berupa hukuman tugas yang sulit aku kerjakan. Sebenarnya aku hanya benci pelajaran matematikanya, kalau sama gurunya naksir. Jadi aku jadi salah tingkah kalau dia memberikanku hukuman mengerjakan tugas matematika.
Soalnya guru matematikaku sangat ganteng dan penuh dengan kharisma. Sehingga aku akan klepek-klepek kalau sudah mendapatkan perhatian dari dia. Pada akhirnya aku kecewa karena guru itu sudah punya tunangan dan akan segera menikah. Jadi kesempatanku sangat sempit untuk sekadar mendapatkannya.
Selain itu, aku juga termasuk gadis yang tomboy. Sering bermain dan nongkrong sama teman cowok. Namun mereka semua sangat menghormatiku dan aku bisa leluasa main sama mereka. Jadi banyak cewe SMA yang lain pada iri karena aku sangat dekat dengan cowo-cowo idamana mereka. Bahkan ada yang suka padaku namun tidak terang-terangan mengungkapkannya.
Kalau ada waktu, aku sering bolos keluar sekolah tanpa pamit saat jam istirahat. Jadi rata-rata guru SMA ku pada tahu kalau aku memang murid yang bandel. Tapi jangan ditiru ya!
Sampai suatu hari, aku naik pagar sekolah untuk kabur. Kebetulan hari itu ada satu filem korea yang aku suka. Jadi aku nonton bersama teman kelas yang rata-rata cowok semua.
Hanya aku sang puteri di perkumpulanku. Kadang aku merasa risih sendiri ketika ada teman cowok yang mendekatiku. Namun aku tolak karena mereka bukan levelku. Semua cowok di sekolah menyimpan rasa hormat padaku. Jadi tidak sembarang orang yang bisa mendekatiku, apalagi mau menjalin hubungan.
Akhirnya, aku akan menghadapi ujian kelulusan. Semua murid pada belajar, namun aku kelayapan bersama teman-teman yang nakal. Sampai pada pengumuman kelulusan, aku dinyatakan tidak lulus ujian.
Sejak itu, aku merasa menyesal dan tidak akan mengulangi lagi untuk bolos sekolah. Guru dan orang tua merasa kecewa sekali dengan ketidak lulusanku. Aku mempermalukan mereka semua. Dari itu aku sadar, tidak harus berbuat semaunya saja. Pada tahun berikutnya aku pokus belajar dan tidak bolos lagi, semua teman cowok yang dulu kerap bersama kini tak lagi kuhiraukan.
Aku ingin lulus SMA dan tidak mau menjadi penunggu kelas akhir ini. Lagi pula masa depanku masih panjang, jadi aku akan berubah lebih baik dan terus belajar untuk hidup yang lebih baik lagi ke depan.
Tamat.