Dulu, aku adalah Ariel Tatum yang kuat dan penuh semangat hidup. Ketika itu semua yang aku inginkan akan cepat tercapai karena aku dilahirkan dari keluarga kaya raya dan tidak kurang satu apapun. Sampai pada akhirnya papaku meninggal.
Dan penderitaanku lengkap setelah mama menikah dengan orang lain, setelah setahun kematian papa. Aku sudah curiga dengan laki-laki brengsek itu, bahwa dia tidak mencintai mama sepenuh hati, melainkan dia hanya mengincar hartanya. Aku sudah memperingatkan mama supaya tidak terbujuk dengan rayuan laki-laki jahat itu.
Kukira, kebaikannya tulus, namun pada akhirnya orang itu sangatlah munafik. Setiap ada kesempatan dia selalu mencoba berbuat kurang ajar padaku. Jika tidak ada mama dan kami hanya berdua saja di rumah, maka dia akan segera ke kamarku untuk melakukan hal yang kurang ajar.
Dia selalu merayuku untuk melakukan hubungan badan, tapi aku selalu menolak dan berontak. Hal itu membuatnya marah dan mencoba menerorku setiap ada kesempatan. Mama tidak tahu betapa bejatnya suaminya yang sekarang. Dia hanya perduli kebahagiaannya sendiri tanpa memikirkan hidupku lagi.
Sampai pada akhirnya, mama tahu kelakuan bejat suaminya yang mau merusak kehormatanku. Sebelum itu terjadi mama memaksa laki-laki itu untuk pergi dari rumahnya. Namun semua kekayaan dan aset kami telah berganti atas nama laki-laki itu. Akhirnya kami berdua harus pasrah karena diusir balik dari rumah. Aku hanya wanita yang lemah dan tidak bisa membantu apa-apa. Sehingga papa tiriku dengan mudah membohongi kami.
Aku sudah menjadi gelandangan sekarang. Semua harta yang dulu aku banggakan kini raib seketika. Dan mama mulai sakit-sakitan. Namun aku tak begitu saja menyerah. Kucoba mendatangi rumah papa tiriku untuk meminta bantuan. Namun dia tidak mau membantuku. Dan mengajukan satu syarat agar aku mau tidur dengannnya, maka dia akan kasih apa yang aku minta.
Sebagai manusia normal, aku menolaknya dan kemudian harus merelakan mama meninggal karena terlambat dibawa ke Rumah Sakit. Akhirnya aku hidup sebatang kara di jalanan. Tidak ada yang perduli lagi dengan hidup ini. Semua seakan membuang muka ketika bertemu denganku.
Sahabatku yang dulu, kini semuanya menjauh karena melihat aku berbeda kelas. Padahal, dulu mereka sering pinjam duit ke aku dan aku dengan rela memberikannya. Bahkan aku gak menagih hutang mereka karena kasihan. Namun berbeda dengan saat aku membutuhkan mereka semua kabur dan tak mau tahu urusanku.
Dengan bermodalkan nekat, aku pergi lagi ke rumah Papa tiriku. Aku berpura-pura mau untuk melakukan apa saja asalkan bisa tinggal di rumahku kembali. Anehnya Papa tiriku sudah menikah dengan wanita yang sepantaran dengan umurku yang baru 20 tahun. Akhirnya untuk sejenak aku terbebas dari jalanan dan bisa tinggal di rumah mewahku lagi, walaupun ada bahaya yang mengancam setiap saat yang datang dari papa tiriku sendiri.
Aku memainkan peran dengan baik dan licik. Sehingga bisa menghindari setiap bahaya yang akan menerkam. Hingga aku dapat mengambil alih semua harta dan aset keluarga yang telah papa tiriku curi.
Akhirnya aku bisa hidup mandiri dan mengusir mereka berdua dari rumahku. Hidupku kembali normal seperti dulu, dan aku bisa memilih sahabat yang benar-benar perduli padaku pada saat senang maupun susah.
Tamat.