Puisi Mantan Terindah Sepanjang Masa

0
Kau tahu, mantan terindahku adalah kamu
Setiap waktu aku bisa merayakan kenangan kita
Sampai saat ini, cintaku masih belum hilang

Kini aku hanya bisa memandangmu dari jauh
Bahkan ada doaku yang tersemat agar engkau hidup bahagia
Meskipun kita tak lagi bersama di bumi dan langit yang sama

Memori indah masih terus melekat walaupun pada kenyataannya kita tak terikat
Kisah kita telah sampai pada masanya, di mana buku catatan telah sirna
Mungkin ini hanya aku yang merasakannya

Penyesalan pastilah ada, mengapa kita harus saling menyatakan hubungan
Kalau pada akhirnya ada dinding pemisah yang begitu tinggi
Hingga membuat pemisah di antara kita

Pada dasarnya suatu waktu aku masih ditikam rasa rindu
Meskipun aku tak tahu engkau mungkin telah hidup bahagia bersama yang lain
Tersisa siksa bagiku dalam kesepian dan kesunyian

Dada ini selalu bergetar kala melihat photo terakhirmu
Di mana aku masih bisa melihat senyuman itu dari dekat
Di mana panas tak lagi terasa dan dingin berubah menjadi kehangatan

Aku tahu ini salah
Tidak seharusnya aku bergelut dengan asmara yang telah usai
Dan hubungan kita sudah seperti siang dan malam

Tak dapat bersanding pada satu waktu yang sama
Meskipun aku akan tetap menyimpan cinta yang terdalam sendirian
Tanda cintamu akan terus membekas indah dalam pikiran

Cintamu tak lagi sama dan hatiku tetap tak berubah
Meskipun raga tak lagi bisa memelukmu
Cukuplah doaku yang mewakilinya

Selama ini aku terus berjuang agar bisa melupakanmu
Semakin kulakukan batin ini terus tersiksa tanpa ampun
Bahkan darah ini tertulis namamu hingga setiap alirannya selalu mengingatkan tentang kebersamaan kita

Kini habis sudah kata-kata yang patut kusanjungkan untuk orang lain
Bahkan aku rela berkorban demi dirimu jika kesempatan itu ada
Bahkan kehidupan yang kujalani terasa sia-sia

Senja milik kita berdua telah semakin pudar
Bahkan malam telah berhenti menyuarakan syair indahnya
Bahkan pagi hilang terasa hambar tanpa kicauan burung cinta

Bahkan hati ini telah kau bawa pergi
Aku hidup tanpa merasakan apa-apa
Hanya kemarahan yang bersarang

Sungguh hati ini berat untuk melupakan segalanya
Pasrah adalah jalan terakhir saat Tuhan tak merestui
Kucoba menyesuaikan hati dengan keadaan yang kelam

Sampai nanti ajal ini tiba
Aku siap menjalani kehidupan dengan bayang-bayang dirimu
Hingga nanti pertemuan akan mengobati segala luka

Madura,06 Oktober 2022


Post a Comment

0 Comments

Please Select Embedded Mode To show the Comment System.*

To Top