Oleh: Akhmad Fauzi
Pada jalan yang masih sepi
Raut wajahmu semakin mengerami hati
Sejuta harap masih mengikat diri
Walau puing-puing masa lalu dipenuhi dengan duri
Aku tetap di sini, bersama firman Tuhan
Cinta sejati tak akan dipenuhi kebohongan
Bahkan bumi masih bergetar tuk bertahan
Senja masih bertengger di bibir langit tanpa awan
Jiwa meraung dengan nada memilukan jagat
Hati berselimut warna gelap semakin pekat
Hawa dingin menemaniku sepanjang malam tanpa sekat
Berusaha menemukan cahayamu dengan rindu berkarat
Setiap detik dada ini meronta-ronta
Tidurku dipenuhi tarian pesona asmara
Mengigau adalah jalan terakhir keluarnya kata-kata
Bahwa aku masih berlumur darah cinta
Ruang rindu untuk kekasih pujaan
Laksana susu tak bertuan
Ia menunggu sebatas menghayal dalam kesunyian
Bahwa jejak rasa masih terabaikan
Madura,17 Mei 2022