Muara Kasih Ibunda

0
Oleh: Akhmad Fauzi

Aku tak mampu mengatakan ini
Bahwa aku sangat mencintai ibunda
Beliau membesarkanku layaknya kupu-kupu

Seperti barisan pohon kelapa di tepi pantai
Aku diurus sedemikian rupa
Hingga aku menjadi manusia tangguh

Bunda, maafkan aku masih belum bisa membahagiakanmu
Dalam hidup yang masih porak-poranda
Aku memohon pada Tuhan agar engkau bahagia

Dikelilingi orang-orang baik,ramah,dan cinta
Diselingi tawa canda lepas ceria
Hingga aku melihatmu dari jauh dengan tatapan bahagia

Bundaku sayang,akulah anak durhaka
Yang selalu menorehkan leluka
Bahkan aku tak mampu menambal hatimu dengan cindera mata
Sampai usiamu renta dan tak berdaya

Dalam hatiku aku sudah berusaha
Membahagiakanmu dalam gelap gulita
Bahkan dengan memakai damar tua

Kuingin menyinari relung hatimu
Meskipun terpontang-panting dengan usaha
Meskipun materi bukan menjadi ukurannya

Duniaku gelap, Bunda...
Hingga cerita hidupku yang kelam
Masih membebani perjalanan hidupmu

Karirku yang sudah diujung tanduk
Namaku yang kian meredup
Diusiaku yang bukan kanak-kanak lagi

Kuingin menyulam harapan
Bermandikan cahaya pelangi bersamamu
Sampai kutulis jembatan cinta untukmu

Hingga kupegang erat tanganmu
Dengan sebilah rindu yang membekas
Bahkan tiada satupun orang yang tahu

Biarkan jeritan hati ini
Menjadi dedoa dalam diam
Bahwa aku sangatlah menyayangimu

Bait-bait puisi ini kurangkai
Agar nafasku panjang demi menopangmu sampai pada peraduan terakhir
Di saat gema tahlil berkumandang sangat dekat di telingaku

Langit dan bumi menjadi saksinya
Bahwa lautan kasihku tak terhingga untukmu
Sampai tiada lagi orang yang harus kucinta

Sekian...

Madura,02 Oktober 2021

Post a Comment

0 Comments

Please Select Embedded Mode To show the Comment System.*

To Top