Dream Poetry Legal (Hujan Senja)

0
Oleh: Akhmad Fauzi
    Koleksi Pribadi

...
Tentang impian yang kita bina
Adalah sepucuk daun harapan
Di mana kita meramu sejuta cinta

Akulah hati yang masih merasakan sepi
Tersebab rindu yang menggantung
Berharap lara pergi menjauh

Aku bagaikan bumi
Sedangkan engkau langit penuh bintang
Di mana aku silau memandang

Mentari masih berseri
Menyinari hati yang kian perih
Mwngejar impian dalam sepi

Untukmu wahai permata hati
Aku harapkan jiwa ini masih terjaga
Dengan rindu yang menggebu

Kubiarkan puisi menggantung di hatimu
Supaya kelak engkau menyadari
Bahwa aku tak bisa hidup tanpa menulis

Entah tulisan ini bermanfaat
Atau hanya sampah di tengah samudera
Yang mengotori satu pandangan

Resah dan gelisah yang kurasakan
Aku tak mampu menjemput ilalang
Penuh duri dan rintangan

Pokus bahagiakan diri
Tanpa memaksa membuat semua orang tersenyum
Karena ada batas kehilangan

Serupa abu
Aku akan tiada bersama tanah
Mencium kerikil pengakuan dosa

Allah yarham
Tabarakallah
Hasbuna waiyyakum

Seperti malam sebelumnya
Hati ini masih terasa sunyi
Entah apa yang menghantui

Kembali pada Ilahi
Pelukannya yang tulus
Kasih sayangnya yang gratis

Semula, aku hanyalah pasir
Setiap saat akan tertiup angin
Namin izinkan aku menjadi tembok di hatimu

Mimpi yang kuharap
Adalah cita yang terpendam
Adakah engkau memahami

Pun juga arti kehidupan yang lara
Bukan bermaksud menikam
Atau balas dendam dengan keadaan

Aku akan tulis semua 
Semua yang pernah engkau torehkan
Agar supaya ada jejak kerinduan

Baik dan buruk bukanlah alasan
Karena itu jalan pilihan
Ke mana hati akan condong

Keringat yang telah terkucur
Semuga menjadi amal kebaktian
Meskipun tiada satu imbalan

Niat yang tulus ini
Semuga kau tak ragukan
Segalanya sudah kulakukan

Bentuk terimakasih
Bukan satu keluhan
Namun adanya penyetaraan

Madura,14 Maret 2021
Tags

Post a Comment

0 Comments

Please Select Embedded Mode To show the Comment System.*

To Top