Melihat anak kecil sedang berlari-lari
Dengan suara canda tawa yang khas
Dan aku masih terpukau dengan batang rokok
Menghisapnya satu demi satu
Hingga bulu hidung terasa panas dan panjang
Aku masih memikirkan masa depan
Ada apa gerangan di sana?
Yang disiapkan sebagai satu kejutan
Mulai hari ini aku akan bersemangat
Memulai karir baru dengan nuansa alami
Menikmati hidup dengan rasa bahagia
Layaknya anak kecil yang tiada dosa
Aku masih butuh pelukan Tuhan
Demi menyambung hidup dengan ekonomi tertinggal
Akan ada masa di mana cinta kian lapuk
Aku berusaha menyulam rindu yang kering
Termakan usia dan putaran sang waktu
Memang bingung merangkai masa
Di mana aku masih saja terpuruk di sana
Dengan nada ego dan juga perhelatan hati
Kucoba menjauh dari bisingnya kehidupan
Berharap kesunyian dan kesejahteraan
Namun semua rencana tinggallah rencana
Hanya mampu pasrah mengikuti perputaran zaman
Zaman yang menurutku aneh
Kita hidup dalam masa yang kelam
Aku dan kamu dengan anak kita
Akankah menjadi keluarga yang harmonis
Dengan perasaan yang masih amburadul
Mungkin mereka tiada yang perduli
Karena aku harus hidup di atas kakiku sendiri
Berjuang menghadapi kerasnya kehidupan
Berjuang memeras peluh dan meremas otot
Demi menyambung kisah yang rumpang
Dan menata lagi cinta yang sepi
Sekian...
Madura, 04 Oktober 2021