Menatap dunia yang lebih indah bersama pelangi
Untuk sekadar menjauh dari kehidupan yang kelam
Sungguh engkau bagaikan bencana dalam kehidupanku
Rasa sesal seakan terus membelengguku semisal hujan di musim kemarau
Aku sudah lelah dengan ocehan-ocehanmu yang tiada arti
Di matamu aku yang selalu salah sedangkan dikau selalu merasa benar
Satu dua kali aku tahan namun jika berulang sepatutnya aku sudah minggat dari dulu
Tinggalkan lara yang selalu menghujam jiwa dan ragaku
Tak terasa waktu telah memaksaku untuk berpaling darimu
Daripada sakit ini selalu menghantui dan sering menyiksaku
Aku bosan dengan perkataanmu yang seakan menyayat-nyayat hati
Hatiku sudah tak kebal seperti dahulu kala saat masih bunga mengeluarkan kuncupnya
Hatiku telah redup seiring rasa benci selalu membebani
Jika tidak berhenti maka engkau bukanlah manusia yang berperasaan
Rasaku hampir punah dengan sikapmu yang kelewat batas
Hanya perpisahan yang mampu membuatku tenang selama-lamanya
Itupun jika engkau terima dengan bijak apa yang menjadi keputusanku
Ini hati bukan ladang pelampiasan amarahmu
Aku ingin segera terlepas dari jeruji besi istana nerakamu
Aku bahkan tak tahu harus pergi ke mana demi menghindari sifat ego yang tak seharusnya
Tempat yang jauh dari keramaian hati adalah tujuan pasti
Saat dikau setiap hari mengajakku berperang
Peperangan yang sulit untuk kita hindari kecuali engkau merasa dewasa
Kisah kita sudah berada di ujung tanduk
Maka aku harap engkau berhati-hati dalam berbicara
Karena segalanya akan ada hukum karma yang berlaku
Mungkin hari ini engkau bahagia mengatakan segalanya
Namun nanti penyesalan akan selalu hadir dalam mimpi-mimpimu
Dan aku telah bahagia bersama dengan orang lain
Sebentar saja aku ingin mengeluarkan nafas
Agar engkau tahu seni kehidupan yang jelas
Tanpa deraian air mata palsu dan sejuta kemunafikan
Jalanku masih terlalu panjang
Jadi mungkin putus asa bukanlah pilihan
Di saat semua orang telah merasakan kebahagiaan
Aku tak ingin keburukan datang dengan serta merta
Karena kelembutan hati seseorang bukanlah terletak pada nafsu angkara
Biarkan Tuhan yang menilai atas apa yang telah kita bina
Sekian...
Madura,12 Oktober 2021