Dengan segenap cinta yang sederhana
Inginku meluapkan segenap rasa
Bahtera langit hanya untuk mengarungi hatimu
Dengan hamparan rindu yang membelenggu
Akupun tahu bahwa dikau masih merasa pilu
Aku tak berdaya seperti yang engkau inginkan
Terpaksa pergi di saat engkau membutuhkanku
Hatiku kelam tak bersinar saat engkau berpayung rindu dengan orang lain
Seribu kata ini kurangkai untuk meluluhkan hatimu
Yang sekeras batu karang di lautan api
Tiada berasa waktu seketika berhenti berputar
Berharap air hujan cinta datang membahasahi dada
Menuangkan resah membuangnya ke tempat yang jauh
Mari kita lupakan masa lalu yang penuh dengan kenangan palsu
Air mataku tak berhenti menetes kala melihat engkau telah bahagia bersamanya
Aku hanya mampu menggoreskan janji yang tiada pernah aku tepati
Hingga engkau berpaling menjauh dari pandanganku
Namun aku masih bisa bernafas lega
Karena kamu telah ceria dan aku juga ikut senang
Walaupun dari jauh aku masih bisa merasakan hati yang damai
Jikapun nanti aku menemukan pasangan lain
Aku berharap hidup ini seperti apa yang engkau jalani
Hingga aku juga mereguk manisnya madu meskipun berpisah denganmu
Kuanggap semua ini sebagai pembelajaran yang abadi
Aku harus sabar dengan segala keputusan yang ku ambil
Aku hanya ingin melihatmu tersenyum di sana
Biarkan aku yang banyak berkorban
Demi perputaran waktu yang ada
Biar aku tidak terlalu terbebani dosa
Karena telah menyianyiakan cinta yang engkau tanamkan
Aku hanya bisa berterimakasih padamu
Tersebab memberikan pembelajaran hidup semesta
Biarkan aku pada jalanku
Sedangkan dirimu tetaplah berlari
Mengejar impian bersamanya
Rembulan malam hanya bisa menjadi saksi
Perjalanan kisahku yang penuh elegi
Biarkan bayangmu menepi dengan awan yang lebih menawan
Untuk dirimu yang tetap aku sayang
Sampai mati engkaulah cinta pertamaku
Meskipun hidup pada seribu tahun lagi
Sekian...
Madura, 11 Oktober 2021