Menyanjungmu tanpa rasakan elegi
Demi cinta yang harus kurestui
Apakah rasa yang tengah mendera
Adalah rindu yang tak pernah ada jeda
Pada rahasia hati yang penuh dengan dusta
Semilir angin mendekati jiwa
Membasuhnya dengan alam cerita
Hingga timbul sejarah Negara nestapa
Akulah mimpi yang belum sempurna
Dalam raga yang masih merata
Menunggu kasih dengan harapan hampa
Aku yang lelah menantimu
Dalam doa yang terpampang
Menemani setia hati yang kerontang
Akupun merasa cinta ini gila
Mencari yang sepi namun ceria
Menghadapi rindu yang masih terkungkung
Apalah dayaku yang selalu mengejarmu
Dengan langkah yang penuh derita
Akupun tak bisa merangkai kata-kata
Antara siap dan tidak siap
Desakan harapan hingga terwujud pasti
Merapal hari dengan janji suci
Aku harap engkau harus di sini
Menepi menjaga hati yang perih
Mencumbui rasa dalam jiwa yang hampa
Bila harus terjadi yang tak diinginkan
Biarlah duka lara menjadi renungan
Apabila harus menentukan luka lara
Habiskan waktu yang terus saja menyelam
Berusaha menghindari malam yang petang
Berujung waktu yang telah lama hilang
Tingkatkan resah dalam bingungnya pikiran
Menyumpal gelisah dalam bahasa peralihan
Dan rindu ini masih saja terpendam
Jadikan mimpi penuh dengan kenangan
Merajut asa dalam kepastian
Keputus asaan yang menderaku
Adalah impian yang belum datang
Mampukah desahan malam tadi
Menjadi bukti segala kisah yang terlewatkan
Sudilah kiranya aku menyimpan mimpi
Tuk sekadar membumbungkan nama yang tertelan
Biarkan impian menjadi debu-debu
Membuat emosi diri terus terbang
Wilayah hati masih saja rumpang
Dalam upaya menggerakkan semangat diri
Butuh kematangan jiwa dalam mengharapkan hidup yang ideal
Terciptanya ruang lingkup keabadian
Partisipasi angan yang penuh limpahan harapan
Tingginya kemunafikan hati
Membuat rasa sesal membelenggu
Mengikat jiwa raga yang penuh kehampaan
Aku ingin pulang dengan bahagia
Dengan membawa buah tangan yang menceriakan
Atau membawa sekuntum bunga yang mekar
Padamu aku harapkan sebuah cinta
Yang akan membawaku ke lubang syurga
Dan mengangkat derajat ini dengan penuh tanggungan
Stimulus dan respon haruslah seimbang
Jika tidak pusinglah pikiran dalam akal
Mengarungi hamparan padang pasir
Selalu maksimal dalam menyusun keputusan
Memberikan solusi jitu dan diharapkan
Mampukah bertahan di tengah pusaran air
Saat raga lemah dengan satu dukungan
Aku merasa gigil ini adalah ciptaan masa lalu
Penyesalan yang bertubi-tubi datang
Data hati mulai terasa penuh sesak
Dengan kerusakan nilai yang terkatung-katung
Kemampuan mencari jati diri akan terasa sirna
Sekitaran hati mulai terasa panas
Dalam mencari obat yang sungguh tak pernah kusangka
Meskilah jiwa terpasung oleh fatamorgana
Aura kasih masih saja kuharapkan
Mendatangkan impian yang terus berputar
Akupun harus bangkit dan berjuang
Pada akhirnya lubang persegi empat itu
Adalah akhir dari segalanya
Tempat di mana semua amal dipertanggung jawabkan
Sekian...
Madura, 11 Oktober 2021