Akulah Pemimpi Tentang Kesempurnaan

0
Memulai hari dengan langkah pasti
Menyanjungmu tanpa rasakan elegi
Demi cinta yang harus kurestui

Apakah rasa yang tengah mendera
Adalah rindu yang tak pernah ada jeda
Pada rahasia hati yang penuh dengan dusta

Semilir angin mendekati jiwa
Membasuhnya dengan alam cerita
Hingga timbul sejarah Negara nestapa

Akulah mimpi yang belum sempurna
Dalam raga yang masih merata
Menunggu kasih dengan harapan hampa

Aku yang lelah menantimu
Dalam doa yang terpampang
Menemani setia hati yang kerontang

Akupun merasa cinta ini gila
Mencari yang sepi namun ceria
Menghadapi rindu yang masih terkungkung

Apalah dayaku yang selalu mengejarmu
Dengan langkah yang penuh derita
Akupun tak bisa merangkai kata-kata

Antara siap dan tidak siap
Desakan harapan hingga terwujud pasti
Merapal hari dengan janji suci

Aku harap engkau harus di sini
Menepi menjaga hati yang perih
Mencumbui rasa dalam jiwa yang hampa

Bila harus terjadi yang tak diinginkan
Biarlah duka lara menjadi renungan
Apabila harus menentukan luka lara

Habiskan waktu yang terus saja menyelam
Berusaha menghindari malam yang petang
Berujung waktu yang telah lama hilang

Tingkatkan resah dalam bingungnya pikiran
Menyumpal gelisah dalam bahasa peralihan
Dan rindu ini masih saja terpendam

Jadikan mimpi penuh dengan kenangan
Merajut asa dalam kepastian
Keputus asaan yang menderaku

Adalah impian yang belum datang
Mampukah desahan malam tadi
Menjadi bukti segala kisah yang terlewatkan

Sudilah kiranya aku menyimpan mimpi
Tuk sekadar membumbungkan nama yang tertelan
Biarkan impian menjadi debu-debu

Membuat emosi diri terus terbang
Wilayah hati masih saja rumpang
Dalam upaya menggerakkan semangat diri

Butuh kematangan jiwa dalam mengharapkan hidup yang ideal
Terciptanya ruang lingkup keabadian
Partisipasi angan yang penuh limpahan harapan

Tingginya kemunafikan hati
Membuat rasa sesal membelenggu
Mengikat jiwa raga yang penuh kehampaan

Aku ingin pulang dengan bahagia
Dengan membawa buah tangan yang menceriakan
Atau membawa sekuntum bunga yang mekar

Padamu aku harapkan sebuah cinta
Yang akan membawaku ke lubang syurga
Dan mengangkat derajat ini dengan penuh tanggungan

Stimulus dan respon haruslah seimbang
Jika tidak pusinglah pikiran dalam akal
Mengarungi hamparan padang pasir


Selalu maksimal dalam menyusun keputusan
Memberikan solusi jitu dan diharapkan
Mampukah bertahan di tengah pusaran air

Saat raga lemah dengan satu dukungan
Aku merasa gigil ini adalah ciptaan masa lalu
Penyesalan yang bertubi-tubi datang

Data hati mulai terasa penuh sesak
Dengan kerusakan nilai yang terkatung-katung
Kemampuan mencari jati diri akan terasa sirna

Sekitaran hati mulai terasa panas
Dalam mencari obat yang sungguh tak pernah kusangka
Meskilah jiwa terpasung oleh fatamorgana

Aura kasih masih saja kuharapkan
Mendatangkan impian yang terus berputar
Akupun harus bangkit dan berjuang

Pada akhirnya lubang persegi empat itu
Adalah akhir dari segalanya
Tempat di mana semua amal dipertanggung jawabkan

Sekian...

Madura, 11 Oktober 2021


Post a Comment

0 Comments

Please Select Embedded Mode To show the Comment System.*

To Top