Puisi- Di ujung Senja

0
Siang berganti malam dan aku masih di sini
Memikirkan kenangan penuh ilusi
Seakan hidup tiada arti lagi

Hanya berharap semua bisa seperti dahulu
Di mana cinta masih tetap menyatu
Dan tak dapat membohongi hatiku

Melupakan segalanya begitu berat
Namun aku hanyalah manusia biasa yang sekarat
Jauh dari kata sempurna menuju hasrat

Demi kebaikan aku harus bertahan
Walau ternyata tidak semudah yang dibayangkan
Masih tersisa jejak kebersamaan dalam satu perjuangan

Impian dan harapan telah terkikis habis
Bangunan rindu yang berakar telah pupus
Aku hanya ingin menyendiri tanpa ada kata putus

Malu, karena ditinggalkan 
Padahal aku berpikir tidak sejauh itu, namun
Kenyataan tidaklah sama dengan impian

Keadaan memaksaku harus bertingkah kekanak-kanakan
Berjuang sendiri melawan diri dalam kebatilan
Begini salah, begitu juga salah, serba membingungkan

Pada akhirnya aku bersedia untuk tersisihkan
Biarkan catatan terdahulu menjadi kenangan
Memori termanis dalam ketidaktahuan

Hati yang tiba-tiba sakit perlu ada obatnya
Perlu waktu untuk bisa menyesuaikannya
Aku hanya ingin berdamai dengan jiwa yang kecewa

Menjauh dari api bisa menyelamatkan anggota tubuh agar tidak terbakar
Trauma ini membuatku terus terkapar
Tak bisa walau sekadar ingin menghindar

Sementara waktu sudah di ujung senja
Ada kalanya saat-saat mengistirahatkan mata
Dari perihnya kehidupan alam dunia

Padahal aku tak mau menjadi seperti ini
Karena salah kaprah dan penuh ilusi
Tiada niat hati untuk terus menjauh dan pergi

Mungkin inilah hukum alam 
Tiada daya dan upaya menghaturkan salam
Menahan gejolak jiwa yang berontak dalam kelam

Seperti layaknya jalan yang terkelupas
Ia akan mencari mangsa yang bergerak bebas
Menjatuhkan apa yang lepas landas

Tak terpikirkan bahwa luka semakin menganga
Karena aku memang terlahir tidak sempurna
Ada kisah suram yang membentuk segalanya

Jalan kita telah berbeda
Ada masanya rasa lelah mendera
Dalam keadaan yang memaksa

Jujur aku tidak mau menjadi orang keparat
Karena jiwaku sudah tertata untuk taat
Kesalahan memang harus ada hukuman tepat

Banyak kesempatan yang telah dilewatkan
Rasa syukur ini tetap kuhaturkan
Meskipun jauh tanpa satu ikatan

Aku ingin hidup jujur
Tanpa memaksakan hati untuk menegur
Karena masa depan ini harus teratur

Jika suatu hari aku berjalan di lain arah
Tidak perlu saling menyalahkan tanpa patah
Cukup abaikan hilangkan rasa marah

Sampai jumpa di hari yang indah
Di mana aku masih bisa mengukir sejarah
Tersebab tidak ada asap kalau tidak ada api merah

Jauh di depan sana
Ada satu perkumpulan rata
Di mana putih hitam menjadi beda


Madura,08 November 2022

Post a Comment

0 Comments

Please Select Embedded Mode To show the Comment System.*

To Top