Cerpen- Langit dan Senja

0
Denting hujan di petang ini meninggalkan kisah romansa antara dua insan yang membina kasih dalam diam. Ada resah dalam dada ketika mimpi tak sesuai dengan kenyataan. Segalanya terasa hampa saat kekasih merajuk dan pergi tanpa alasan yang jelas.

Pagi itu, Langit bersiap pergi menuju kampusnya. Tugas untuk menyelesaikan skripsi sudah ada di depan mata. Mulai dari pengajuan judul sampai bab terakhir.

Dosen yang begitu disiplin dan galak sudah dia temui ketika di kampus. Sejenak Langit melupakan kekasihnya Senja yang menjadi seorang bidan di salah satu Rumah Sakit. Sudah 3 bulan mereka menjalani hubungan spesial dari pertemuan tak sengaja di salah satu Rumah Sakit Umum.

Waktu itu Langit menjaga ibunya yang dirawat di rumah sakit tempat Senja bekerja. Melihat sosok Langit yang setia menjaga ibunya, Senja mulai menyukai Langit. Usia Senja memang sedikit lebih tua dari Langit, namun langit mampu mengimbanginya.

Di Kampus, Langit bertemu dosen pembimbingnya yang masih sangat muda. Ibu Siska yang cantik dan ditaksir beberapa Mahasiswa namun dia tidak meladeni mereka, karena Dosen muda itu memiliki rasa pada Langit. Langit merupakan mahasiswa tampan dan mempunyai kepribadian yang dingin. Tak mudah menaklukan hatinya.

Ibu Siska adalah Dosen yang sangat perhatian khusus pada Langit. Bahkan dia mengarahkan langit untuk segera menyelesaikan skripsinya. Kemudian Ibu Siska mengadakan pertemuan dengan langit untuk membahas apa saja yang berhubungan dengan skripsi, walaupun dalam hatinya ada niat lain pada Langit.

Langit dan Bu Siska berencana untuk bertemu di salah satu Cafe yang nyaman untuk membahas masalah skripsi dan lain-lain. Mereka berdua sangat nyaman di tempat itu hingga Senja datang dan memergoki keduanya. Senja cemburu, namun Langit menjelaskan bahwa dia dan Ibu Siska hanya sebatas Dosen dan Mahasiswa tidak lebih.

Ibu Siska mengerti dengan posisinya, akhirnya dia tahu bahwa Langit sudah memiliki kekasih. Karena cemburu buta, Senja sangat marah dan tidak perduli terhadap penjelasan Langit. Dia memilih langsung pergi meninggalkan keduanya di Cafe.

Selesai membahas skripsi, Ibu Siska menyarankan Langit agar menemui Senja dan menjelaskan segala yang terjadi. Langit langsung pergi dan meninggalkan Ibu Siska yang tak enak hati padanya. Padahal dia mengira Langit masih sendiri dan tidak punya kekasih.

Di rumah Senja, hanya bisa menangis dan menitip pesan pada Security jika ada yang datang ingin menemuinya bilang saja dia tidak ada di rumah. Benar saja, Langit telah sampai di rumah Senja, namun nyatanya Senja masih marah dan tidak mau menemuinya, bahkan chat dari Langit tidak dibalas dan telpon darinya tidak diangkat. Langit mulai prustasi dan dia menunggu di depan gerbang Senja dengan perasaan campur aduk, antara emosi, marah pada diri sendiri.

Sedangkan Senja memerhatikan dari balik jendela rumahnya. Rasa bersalah mulai menghantui, sampai turun hujan di sore itu. Senja kemudian menemui Langit yang hampir putus harapan. Kemudian Langit menjelaskan semuanya dan Senja percaya padanya. Akhirnya mereka baikan lagi dan cinta mereka semakin kuat.

Akhir cerita, Ibu Siska menikah dengan sesama Dosen di sana. Dan Langit menyelesaikan skripsi dengan nilai memuaskan, Lalu dia melamar Senja untuk dinikahi. Senja bahagia dengan lamaran Langit akhirnya mereka menikah dengan perasaan bahagia.

Tamat. 

Post a Comment

0 Comments

Please Select Embedded Mode To show the Comment System.*

To Top