Di mana kamu selalu ingin tinggal di sini
Padahal aku telah mengusirmu berkali-kali
Kata maaf tak pernah kuucapkan
Walaupun demikian engkau masih saja bertahan
Entah berapa liter air mata yang telah tumpah
Dalam sanubari aku terus berkat-kata
Apakah hubungan ini perlu dijelaskan
Sementara pertengkaran tiada henti
Pergilah dari kehidupan ini
Aku tak mau kau menyesali hidup satu kali
Bersamaku yang membawa kegelapan ini
Tiada masa depan yang jelas
Setiap hari hanya bisa menelurkan ilusi
Sebab aku sudah tahu jalan kehidupan ini
Satu hal yang perlu kamu tahu
Aku hidup bukan untuk mencari belas kasihan
Karena aku mampu hidup sebatang kara layaknya Adam
Berapa tahun harus mengitari bumi dengan kesenderian
Sementara Hawa juga merasakan hal yang sama
Pasti aku bisa jika nenek moyangku juga bisa
Cerita yang telah tersusun dengan rapi
Semuga menjadi awal untuk muhasabah diri
Walaupun pada akhirnya akan ada yang tersakiti
Pulang kembali pergi jauh mengejar matahari
Sementara kehidupan semakin sekarat karena dilupakan
Tak penting harus bagaimana dan menjadi apa
Apalah dayaku yang penuh kelemahan
Sementara anganku melebihi kekuatan
Hingga cita dan cinta patah di tengah jalan
Hati yang lapar
Jiwa yang kerontang
Raga semakin ringkih
Berjuang demi sesuatu yang berguna
Tentulah menjadi hiburan di masa tua
Saat cucu-cucu sudah berkeluarga
Ya, aku masih ingin hidup lebih lama
Menikmati senja dengan harapan bahagia
Bukan malah hidup layaknya dipenjara
Aku yakin
Akan ada waktunya
Semua akan baik-baik saja
Madura,23 Oktober 2022