Permata yang Hilang|Puisi Karya Seni Terbaik

2
                          Pixabay.com

Puisi Terbaik I

Bagiku puisi adalah nafas kehidupan. Puisi memberikan kesegaran jiwa. Puisi bisa memberikan ketenangan pikiran. Puisi dapat memberikan harapan dan rasa gairah yang kuat untuk masa depan.

Jadi, berpuisilah!
Karena dengan berpuisi umurmu akan semakin panjang. Bahkan engkau akan dikenang hingga kiamat datang. Jadi berpuisi akan membuat namamu kekal abadi untuk selama-lamanya.



Aku Masih di Sini

Karya : Penyair Senja

Semua yang aku lakukan adalah hal yang utama untukmu
Karena aku masih di sini dengan memendam sebuah kerinduan
Entah itu menyenangkan ataukah akan menyakitkan

Dulu aku selalu berharap bisa menjadi yang terbaik untukmu
Dalam segala suka dan dukaku
Di setiap impian yang aku renungkan setiap malam

Saat pagi tiba aku sudah berjalan memenuhi panggilan yang tertunda
Bersamamu dalam batas waktu yang kian menjauh
Aku tak akan lupa segala hal yang pernah kita alami bersama

Kini waktuku semakin sempit untuk bisa meraih cinta dan kasih sayang
Karena perbedaan pemikiran yang mengganggu dalam setiap perasaan yang muncul secara tiba-tiba
Ingatlah bahwa aku masih sanggup membuatmu bahagia walau dalam kesederhanaan

Bila saatnya tiba, aku ingin engkau menjadi saksi cinta kita yang tak akan terhapus masa
Terimakasihku pada Tuhan atas segala limpahan kasih yang mendukungku hingga berdiri penuh percaya diri sampai saat ini

Dan aku akan terus berusaha meskipun semua menolak apa yang aku cita-citakan
Akau tak akan tinggal diam dengan perjuangan yang telah kulakukan
Aku akan tetap menjadi pria sejati yang penuh pengorbanan sampai akhir hayat ini

Sesungguhnya aku tak akan melepas semua yang kuinginkan
Hanya demi menjadi satu-satunya yang bisa menenangkanmu
Dalam jiwa ini, masih terus saja memanggil namamu

Jika suatu hari nanti semua telah berbeda
Izinkan aku untuk segera menyatukan hasrat kita
Dengan sajak rindu membelah dada

Aku yakin, engkau pasti mengerti
Bahwa tidak ada yang abadi di dunia ini
Sebab semua sudah diatur dengan porsi masing-masing

Madura,26 September 2022



...

Permata yang Hilang

Oleh: Akhmad Fauzi

Di sini, aku menunggu engkau pulang
Dalam balutan resah para pemimpi
Satu hal yang pasti bahwa kita tak harus sembunyi

Kutahu, bahwa dunia ini masih sama
Hanya pemikiran kita yang berbeda
Menghadapi situasi yang tiba-tiba berubah

Adakah hujan masih dirindukan
Kala kemarau semakin menyengat kulit
Dan aku masih tetap di sini

Luka yang sempat tergores kembali
Kala permata hilang ditelan bumi
Harapan tinggallah sebuah penantian panjang

Sulit untuk diakui
Bahwa mentari akan terus bersinar
Meskipun awan berhasil menutupinya

Sungguh aku masih terus mencari
Bahkan rasa penasaran dibawa mati
Dan ungkapan hati tetap terpendam di sini

Dulu, aku sempat bermimpi tentang keindahan
Di mana rasa gelisah tak begitu berarti
Kala dikau membersamai hati yang sepi

Mungkin aku sudah terlalu lelah
Menjaga hati yang enggan tinggal di sini
Bahkan aku tak sanggup lagi bertahan

Hari-hari semakin kelam
Tubuh ini kian ringkih
Memikirkan masa tanpa sentuhan tanganmu

Hanya doa yang terus kupanjatkan
Demi waktu yang kian meradang
Tanpa kasihmu yang kian hilang

Saat semua sudah berakhir
Aku titip rasa yang abadi
Bahwa aku masih tetap menanti

Luruh segala angan
Menabur mimpi yang terbuang
Rasa yang tak pernah padam

Madura,26 September 2022



Post a Comment

2 Comments

Please Select Embedded Mode To show the Comment System.*

To Top