Ketika tombak ditancapkan
Di saat perahu memeluk pantai
Desir angin menyusup dalam diam
Menyegarkan istana yang mulai sunyi
Menguak misteri di atas kotak kehidupan
Adakah desah saat hentakan senjata menerpa
Hanya gema teriakan nenek moyang
Menangis pilu di tengah kegelapan malam
Serupa rintihan parau di pertiga malam
Terjaga karena letupan peluru di mana-mana
Anak-anak ditinggalkan
Bulir keringat mengucur deras
Bersama air mata susah dibedakan
Hanya menyapih sesuatu yang hilang
Tertindas di tepi kesunyian tanpa ada yang perduli
Terpisah dengan keluarga bertaruh nyawa
Menyelipkan harapan tanpa ada kenangan
Sungguh Tuhan telah berikan kuasa
Tanpa sadar dan terus memanjatkan doa
Supaya masa depan bersanding dengan bahagia
Pada titik lemah tanpa daya
Uluran tangan seakan hampa
Meminta langkah tanpa dusta
Mungkin semua akan tetap berdarah
Sampai ujung nafas tak lagi berhembus
Di kala menemui Sang Maha Kuasa
Semisal kerinduan yang kering kerontang
Bak perahu tanpa awak kapal
Berputar-putar di tengah samudera
Sekuntum cinta untuk Negeri
Membasuh bendera dengan darah
Merebut sesuatu yang hilang ditelan kebisuan
Kemerdekaan ini adalah tekat
Saat insan telah berhenti berharap
Dan semua kehidupan telah lenyap
Bagaimana dunia tak lagi sama
Peradaban meninggalkan jalunya
Hanya tersisa puing-puing kehancuran
Meninggalkan ibu dalam pelukan
Memaksa perang menguras darah dan air mata
Saksi bisu meratakan penerus bangsa
Akankah semua terbayar
Dengan goresan generasi emas di masa yang akan datang
Saat keadilan merata tanpa pandang bulu
#Merdeka
#HUT17 Agustus 1945
#PerangDunia
#SatuBangsa