Malam itu adalah malam jum'at manis, aku dan temanku yang bernama kholil pergi ke sekolah untuk mengikuti kursus komputer. Kami berdua berjalan dengan rasa takut yang mendalam. Jarak rumah kami ke sekolah terbilang cukup jauh.
Aku dan temanku itu selalu mengobrol di perjalanan hanya untuk mengusir rasa takut yang mendera. Kami sesekali melihat sekitar jalan yang dipenuhi banyak rerumputan. Dulu jamannya masih tidak terlalu banyak kendaraan. Dengan itu kami hanya bisa berjalan kaki ke tempat kursus.
Dan mengerikannya lagi kami terpaksa harus melewati sebuah sungai yang terbilang dangkal. Saat kami tiba untuk menyebrangi sungai itu ada hal aneh yang aku lihat. Aku tak tahu itu merupakan benda yang berwarna putih dan melambai-lambai.
Awalnya aku biasa saja melihat penampakan itu, namun aku tak tahu apakah Kholil juga melihat hal yang sama. Keringat semakin bercucuran kala aku berpapasan dengan benda berwarna putih itu. Semakin dekat aku merasakan sesuatu yang luar biasa.
Aku tetap pokus dan mengumpulkan keberanian untuk menghadapi keadaan ini. Aku perhatikan Kholil tidak ada reaksi apa-apa. Sampai di pertengahan sungai aku melihat dua bayangan putih lagi sedang duduk di tengah sungai. Tapi anehnya dua makhluk itu seakan mengambang dan tidak menyentuh air.
Karena sudah sangat takut, aku berteriak kencang, dengan menebak itu adalah hantu sungai yang gentayangan. Akhirnya Kholil merespon dengan mempercepat langkahnya ke tepi sungai. Anehnya aku merasa berat untuk melangkahkan kaki.
Hantu itu menyeringai seakan menatapku dengan tajam. Kami berdua lari tanpa memikirkan satu sama lain. Aku berlari secepat kilat dan bermaksud mendahului kholil yang ada di depan.
Akhirnya kami sampai di tepi sungai untuk cepat pergi meninggalkannya. Keringatku sudah menyebar sampai ke punggung bahkan baju sudah basah karenanya. Itu merupakan pengalaman pertamaku yang sangat nyata bertemu dengan sosok hantu putih di sungai.
Akhirnya kami berdua tertawa puas sambil menceritakan perasaan masing-masing. Saat kutanya kholil tentang makhluk itu, dia juga sempat melihatnya. Akhirnya kami sampai ke tempat kursus komputer dengan selamat.
Dulu, komputer masih jarang kami jumpai di sekolah. Oleh sebab itu, meskipun malam jum'at kami bersemangat untuk berangkat. Karena kami sangat penasaran dengan pelajaran komputer yang akan berlangsung.
Kami juga sempat menceritakan hal menyeramkan itu pada teman-teman sekolah. Mereka juga agak ngeri mendengar cerita kami saat lari pontang-panting demi menjauhi sungai. Aku tak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.
Namun kami sepakat untuk menginap di sekolah dan baru akan pulang besok paginya. Karena kami takut kejadian yang mengerikan itu akan terjadi lagi saat kami menempuh jalan pulang. Sepanjang malam kami susah tidur karena bayangan putih itu seakan masih mengganggu kami.
Cerita horor ini diambil dari kisah nyataku dan seorang teman seperjuangan di kala sekolah bersama. Aku harap kejadian ini hanya berlangsung saat itu saja dan tidak terulang lagi. Karena membayangkannya saja sudah sangat mengerikan, apalagi mengalami sendiri secara langsung.
Itulah kisah nyata horor yang kami alami, semuga bisa diambil hikmahnya. Bahwa kita tidak tinggal sendirian di muka bumi. Ada juga makhluk lain yang acap kali menunjukkan eksistensinya di dunia nyata namun terasa menakutkan.