Puisi Sugiono MP Pencetus Pusai (Puisi Bonsai)

0

ARUS BALIK KEBUDAYAAN
Sugiono MP

Sesungguhnya, apa yang menimpa manusia adalah arus balik dari gerak langkah kebudayaan. Fenomena perubahan iklim yang mengakibatkan kekeringan, kenaikan suhu, bencana alam, merupakan arus balik dari pemanasan global oleh emisi rumah kaca sebagai bagian dari kemajuan pribudaya umat manusia.

Pun perang di Ukraina yang mendampak krisis global hanya arus balik dari capaian revolusi industri (1760-1850) yang menyuburkan kolonisasi dengan konflik/perang dunia (1914-1918, 1939-1945) melahirkan kemerdekaan (termasuk Indonesia) dan dekolonisasi, merebakkan era keterbukaan global oleh dampak revolusi tekno infokom (1970), mendorong lahirnya imperium X (Kenichi Ohmae) yang dominasi superpower dunia, dan ingin merambah ke planet lain (Mars). Perang Ukraina wujud konflik superpower AS (plus  NATO) versus Rusia (pasca-Uni Soviet).

Bahkan, bukan tak mungkin kemunculan patogen aneh Covid-19 juga merupakan arus balik dari gerak kemajuan rekayasa biologis seperti dinyatakan oleh badan intelijen AS (ODNI) bahwa teori asal-usul virus dan kebocoran laboratorium, adalah hipotesis yang sama-sama masuk akal. 

Apakah kasus Sambo, Nikita, Enembe, Km-50, juga dampak arus balik? Sudahkah dunia literasi mencatat dan bersaksi lewat karya sastrawi? Ini sebuah undangan diskusi. Undangan kenduri.

Pusai Akhmad Fauzi

Keadilan yang hilang
Adalah nafas terakhir
Dari sebuah penindasan

Janji ditinggal pergi
Bahkan meninggalkan beban
Bukan teratasi

Mengejar cahaya
Dalam kegelapan
Terlelap bersama mimpi

Entak hari esok akan seperti apa
Hanya bisa mencetak nasib
Di atas kertas kosong 

Bila saatnya tiba
Tak ada yang patut disesalkan
Karena perubahan bukan sekadar penyesalan

Terus bertahan
Meskipun sudah terlambat
Perbedaan akan terus abadi


Jalanku jalanmu jalan kita
Adalah teka teki yang belum terpecahkan
Semisal berdiri di tengah padang pasir

Hanya arah jalan pulang yang dituju
Meskipun pada akhirnya terhempas
Pada dunia sesat dan hitam

Logika penuh arang
Sebentar lagi menjadi abu
Tinggallah semua menjadi kenangan

Selamat tinggal

Madura,01 Oktober 2022

Post a Comment

0 Comments

Please Select Embedded Mode To show the Comment System.*

To Top