Puisi- Apa yang Harus Kukatakan

0
Apa yang harus kukatakan pada sebilah janji yang urung direntangkan
Pada rangkaian sunyi yang terus mendera enggan pergi walau sebentar saja
Sekujur tubuh harus menahan sakit yang memenjarakan segalanya

Mimpi tinggallah angin lalu yang memaksa untuk tetap diam
Harus kuakui setiap rasa yang hilang adalah bentuk kekecewaan
Di atas kunci hidup yang terbuang dan memaksakan kehendak diri

Muncullah api yang selama ini padam
Terkadang semua tidak sesuai dengan rencana
Hanya ada keluh kesah di bawah langit kegelapan

Siapa yang salah dan siapa yang benar, tak ada yang tahu kecuali cermin dingding
Hanya ada aku di sana, menatap tanpa ada rasa bersalah
Semisal hamparan pasir debu yang lari dari kebenaran

Sampai hari ini, siapa yang membantumu bangun dari keterpurukan sementara mereka sudah menyerah tak mau mengulurkan tangan
Biarkan diri berdebat dengan puisi sendiri tanpa harus mencari celah dan kerusakan
Rasa sesal adalah kebangkitan untuk tetap menggelar tikar kehidupan

Ada masanya di mana bunga tak lagi mekar dan daun kering akan berjatuhan
Pilihan hidup haruslah sesuai dengan anggapan hati
Jangan mencoba membohongi diri sendiri

Kepanikan yang terjadi semua pasti sudah berjalan pada waktunya
Tidak perlu ada ketimpangan dalam memulai sesuatu yang baru
Kritikan ada untuk membangun jati diri yang gemulai dihantam zaman

Mencoba mengasihani diri tanpa harus berharap ada yang berbalas kasih
Hidup ini bukanlah tentang orang lain
Karena kebebasan hati adalah kemerdekaan yang sesungguhnya

Cukuplah melihat keadaan yang terjadi
Mengkaji kekurangan diri tanpa menilik kesalahan orang lain
Karena Tuhan pasti tahu siapa yang harus engkau hormati

Begitulah kehidupan yang harus berjalan tanpa henti
Cukuplah merenung dan menikmati apa yang ada saat ini
Pada saatnya kita akan pulang pada rumah keabadian

Ingin rasanya kembali pada dunia anak-anak
Di mana hanya ada permainan dan tidak perlu memikirkan yang lain
Sungguh keindahan yang tak mungkin bisa terulang lagi


Memaksa diri untuk melebihi kapasitas yang ada
Hanya akan memunculkan problematika baru
Hingga kegelapan menguasai jiwa 

Takdir dan kuasa Tuhan harus kita yakini adanya
Karena sekuat apapun usaha jika nasib berkata lain semua sia-sia belaka
Berdamai dengan diri sendiri akan membuat hati dan pikiran terasa melayang

Madura,14 Oktober 2022



Post a Comment

0 Comments

Please Select Embedded Mode To show the Comment System.*

To Top