Cerpen- Jodoh Dunia Maya Facebook

0
Kala Senja

Aku penunggu senja dengan kilatan warna jingga 
Membuat hati damai dengan sentuhan mesra
Bagiku langit akan tanpak sempurna

Hari yang berbeda untuk menikmatinya
Akan ada kisah terbaru setiap perubahannya
Hanya saja terkadang hati sedang tidak baik-baik saja

Dulu, cerita indah menunggu senja kita berdua
Seakan ada hal aneh yang menarik kita
Waktu yang cepat membuat semua hilang dan sirna

Apakah engkau masih sama seperti dulu
Tatkala batin ini selalu menyatu
Dan setiap saat aku menyanjungmu

Serpihan hati yang semula tak dapat kurakit lagi
Dengan adamu semua menjadi rekat kembali
Bahkan detik ini tanpamu segalanya terasa sunyi

Madura,16 Oktober 2022

Saat kubaca status facebookmu yang dipenuhi oleh puisi. Aku selalu menunggu untuk menikmatinya. Bahkan kadang kala aku ikut terhanyut dalam puisi itu. Baik karangan berupa kesedihan, atau masalah asmara dan keromantisan.

Refa, ya begitulah nama akun facebookmu yang selalu kutunggu hal apa lagi yang akan kau buat di status facebook itu. Karena setiap guritan yang engkau tancapkan, mampu membawaku terbang bersama dengan penghayatan yang tinggi. Aku tidak pernah melihatmu, namun aku yakin kamu adalah orang yang aku cari selama ini.

Kucoba menyapamu lewat inbox facebook, ternyata ada lampu hijau. Kamu langsung membalas salam itu. Setelah lama berkenalan lewat dunia facebook, aku semakin yakin kalau kamu adalah gadis yang baik. Memang jodoh sudah ditentukan oleh Tuhan dimanapun kondisinya pasti akan segera dipertemukan.

Refa, nama yang indah dan selalu membuatku terbuai dengan alunan puisi yang selalu kau torehkan di beranda facebook. Aku yakin kamu adalah muslimah yang taat, karena beberapa kali aku memaksa untuk bertemu, namun dengan halus kau menolaknya. Karena memang tidak ada hubungan yang serius di antara kita.

Sampai pada akhirnya, aku menyatakan serius padamu lewat inbox di facebook. Namun kamu memberiku waktu tiga hari untuk mengetahui jawaban iya atau pun tidak. Dengan kepolosan yang kita miliki, akhirnya hubungan kita terjalin lewat facebook dengan tema cinta yang susah untuk dipahami.

Refa, jarak yang kita miliki cukup jauh. Hingga akhirnya tiada waktu untuk bisa melakukan sebuah pertemuan. Akhirnya kau menyerah dengan hubungan kita, sampai kau bilang akan segera kuliah ke salah satu universitas Islam. Sungguh keadaan ekonomi yang memaksaku untuk tidak pergi menemuimu. Aku hanya bisa meminta maaf, karena telah memberikan  harapan yang begitu besar padamu.

Refa, maafkan aku, mungkin engkau sudah membina rumah tangga dengan yang lain. Aku hanya bisa berdoa semuga kamu bahagia selalu dengan pasanganmu. Jujur sampai detik ini aku masih belum bisa melupakan kenangan kita. Bahkan aku selalu berdoa agar bisa dipertemukan denganmu untuk meminta maaf atas apa yang aku lakukan.

Aku, Bima sangat bangga dahulu pernah memiliki hatimu walaupun lewat facebook. Semuga hatimu ikhlas dengan tanda lafadz itu yang sering kita ceritakan. Semuga perjalanan hidup ini dan kenangan kita tetap bersemi sampai akhir hayat nanti. Biarlah cerita indah dan gelap yang kita lakukan bersama menjadi pintu taubat untuk saat ini.

Terimakasih Refa Marya.

Tamat

Post a Comment

0 Comments

Please Select Embedded Mode To show the Comment System.*

To Top