Senyum Dalam Duka
Mentari mulai menyinari alam sekitar
Memberikan kehangatan untuk jiwa - jiwa yang dingin
Terus menebar cinta dengan sematan leluka
Apakah segalanya akan tetap menjadi kelabu
Ataukah ini hanyalah sementara
Tidak ada yang tahu kelanjutannya
Ingin rasanya berteriak untuk melampiaskan segalanya
Namun hati terus saja menolak untuk melawannya
Pastikan jiwa tak lagi semu
Dalam perjalanan hanya bisa terus mencari
Segala hasrat yang belum pernah sampai
Hingga rindu tak lagi berujung temu
Mulut hanya bisa tersenyum walaupun hati terus saja menangis
Entah sampai kapan dunia akan memeluk
Badai bergemuruh merusak seisi hati
Menghancurkan harapan yang pernah direncanakan
Tapi rajutan keinginan selalu terhempaskan
Semula aku mengira bintang - bintang tersenyum
Dengan hiasan meteor menambah ramainya jiwa
Terlalu dini untuk mengira suatu kebahagiaan
Malang nian nasib anak tanah ini
Berlumuran lumpur hitam dalam kehidupan
Tiada yang tahu jeritan yang keras meronta - ronta
Kepuasan hidup belum sepenuhnya terjamah
Mimpi - mimpi belum hadir dengan sempurna
Hanya menyisakan rintihan senyum dalam duka
Madura, 29/10/2020
Carok Bukanlah Budaya
Menjunjung tinggi akhlak dan toleransi
Patuh pada aturan bumi pertiwi
Membawa ayat - ayat perdamaian
Kedzaliman bukanlah almamater kami
Yang tersebar ke seluruh dunia
Membawa nama baik dan kehormatan jati diri
Tetesan darah hanya akan keluar jika engkau mengganggu
Sebagai wujud kemurnian dan keagungan
Memegang teguh kebaikan dibalas dengan kebaikan
Lebih ramah jika perilakumu sopan dan santun
Lebih beringas jika tak ada aturan yang perlu dipertahankan
Tujuan yang sama tentang sebuah kebebasan
Cinta tanah air melebihi jiwanya sendiri
Selalu berpikir tentang masa depan
Tanpa harus saling menjatuhkan
Celurit adalah ciri khas senjata kami
Bukan untuk melukai sesama
Namun untuk terus berjaga - jaga
Hidup damai dimanapun kami berada
Bekerja sama untuk meraih kesuksesan
Tanpa harus meninggalkan seorang teman
Madura,29/10/2020
Ikatan Cinta
Madura akulah darahmu
Ikatan cinta persaudaraan sejati
Muslimin Muslimat tetap di hati
Islam adalah mayoritas agama kami
Adakah engkau kenal dengan santriwan santriwati ?
Pondok Pesantren adalah rumah besar kami
Diwariskan oleh nenek moyang Sang Pejuang
Berdarah - darah demi pertahanan NKRI
Dengan para Ulama semua telah teruji
Salam sapa menjadi satu kearifan lokal
Yang sudah tumbuh sejak berabad - abad lamanya
Menanggung cinta dengan alam semesta
Akan selalu hidup di tengah - tengah kematian
Pangkat bukanlah hal yang nomor satu
Harta bukan satu - satunya yang diburu
Ketertiban akhlak mulia cita - cita bersama
Laut asin tetaplah menjadi asin
Air tawar tetap akan menjadi tawar
Tak akan merubah satu tekad menuju Tuhan
Dauh - dauh kebajikan akan terus disebarkan
Demi tegaknya umat Islam di Nusantara
Menyatukan perbedaan dalam satu ikatan
Titipkan satu rasa satu cita - cita
Menuju bahagia dunia sampai ke syurga
Ditemani amal ikhlas merajut pahala
Ikatan cinta Muslim Madura
Tak akan pernah putus sampai ujung nyawa
Meskipun kaum - kaum sebelah memaksa
Madura, 29/10/2020
Aku Cinta Madura
Madura adalah tanah kelahiranku
Di sana kubangun istana cinta
Tempat terindah setelah Mekkah dan Madinah
Di sana memang panas
Namun air sumurnya terasa air mineral
Menyegarkan dan menghapus kehausan
Dominasi jagung membentang luas
Di setiap sudut kota ataupun desa
Tak lepas dari kehidupan desa yang tenang
Aku cinta Madura
Lantaran ia adalah tempat pertapaanku
Tempat mengais rezeki dari Tuhan
Aku mampu hidup dengan pelukan alamnya
Kekayaan sejati milik para petani
Di mana cinta dan kemakmuran terhias dari sebongkah senyuman
Hari ini bahkan seterusnya
Aku bangga menjadi anak tanah Madura
Di mana adab tak dipandang sebelah mata
Nikmatnya kuah daun kelor
Dengan sambal kacang tanah dan terasi
Memberikan rasa kenyang ditambah nasi jagung
Aku cinta Madura
Syurga dunia yang kumiliki saat ini
Tempat awal mengabdi pada Negeri
Membajak sawah dengan peluh kuning
Ciri kehidupan petani agung penghasil singkong
Dan mencari ikan di pesisir pantai
Hiduplah Maduraku
Dengan ridho Tuhan dan alamnya
Membangun anak pinak bangsa
Madura, 29/10/2020
Kerapan Sapi
Tersohor kemana - mana, tentang Madura dan kerapan sapi
Ia lahir dari rahim budaya daerah
Menghadirkan hiburan yang melegenda
Keluh kesah akan terasa hilang seketika
Ketika melihat cepatnya sapi melesat
Memecah sunyinya rumput - rumput di lapangan
Ajang kesatuan dan pemersatu bangsa
Dikemas dengan indahnya suatu budaya
Menjadikan daerah Madura teristimewa
Hentakan sapi menggambarkan keberanian
Gebrakan lari yang cepat menandakan kecekatan
Menambah aroma kemeriahan para pendatang
Mari tetap melestarikan budaya yang memesona
Demi memajukan harumnya daerah tercinta
Menumbuhkan rasa perjuangan menuju sebuah cita - cita
Segalanya akan mudah terkenang
Di kalangan anak cucu menorehkan sebuah warisan
Untuk menghadapi tantangan di masa yang akan datang
Tetaplah terus bergelora
Menyalakan api semangat mengibarkan bendera budaya
Dalam berhidmat kepada Tuhan yang maha kuasa
Budaya bukanlah suatu kesalahan
Karena ia tercipta dari tangan- tangan ketulusan
Dalam bingkai kesetiaan pada satu Negri
Madura, 30/10/2020
Pantai Lombeng
Keindahan laut dengan deburan ombak menggema
Melahirkan samudera yang indah tak ternilai
Melambangkan keceriaan bagi anak - anak wisata
Berhiaskan pohon cemara cinta dengan pasir - pasir terhampar luas
Dengan langit senja menghiasi pemandangan semesta
Cobalah untuk datang menghampirinya
Hiasan batu karang menambah indahnya pesona lautan
Dengan angin sepoi - sepoi menyejukkan dada
Tempat terindah syurganya Madura
Perjalanan jauh akan menghasilkan sebuah cerita
Di mana banyak cinta yang bisa dirasa
Dengan kesantunan sapa dan akhlak yang mulia
Kenangan terindah saat berada di sana
Tak akan pernah terlupakan meskipun terhapus masa
Akan selalu tertanam di dalam jiwa
Serupa wisata alam diberkahi oleh Tuhan
Dengan lukisan alam nan indah memanjakan mata
Menghadirkan rasa damai untuk semesta
Terimakasih pulau Madura
Telah menjadi syurga bagi para pencarinya
Menyimpan segudang wahana wisata yang terus menjanjikan
Sebagai wujud cinta ini untuk Madura
Kan kujaga alam nan indah ini sampai tak bernyawa
Disaksikan lautan pantai Lombengnya
Madura, 30/10/2020
Anak Tanah Madura
Anak tanah pulau Madura
Mereka lahir untuk ada diman - mana
Mencari sebongkah berlian untuk menjamin masa depan
Tanggung jawab untuk selalu bekerja keras
Menghidupi keluarga yang berada di sana
Jangan coba - coba menyalahkan mereka
Bertahun- tahun lamanya
Berada di Negeri seberang
Mengadu nasib di area perantauan
Tekat yang bulat menuju kebahagiaan
Bukanlah asal - asal mencari kenikmatan
Demi memuaskan hawa nafsu akan dunia fana
Anak tanah pulau Madura
Menyimpan seribu cinta untuk meramu kehidupan
Tanpa keluh kesah menghadapi rintangan kehidupan
Demi cita - cita dan cinta yang sangat agung
Bukanlah benalu yang ingin minta melulu
Bukanlah penghisap madu milik orang lain
Bukan pula pelayan yang hidup dengan rasa belas kasihan
Mimpi mereka adalah membangun masa depan
Menciptakan ketenangan dalam membina keluarga tercinta
Bahkan untuk menciptakan senyuman bagi seluruh dunia
Setiap sungai pasti ada tanah lumpurnya
Setiap kamar mandi akan ada comberannya
Setiap keindahan akan ada keburukan di sana
Tetaplah berjaya meskipun jarak memisahkan
Membawa nama harum bumi pertiwi Madura
Dengan langkah tegas mencapai harapan
Madura, 30/10/2020
Syair-Syair Anak Madura
Berdiri tegak serupa menara
Perkasa menandakan kekuatan gunung
Menghantam bak ombah di tengah lautan
Berjalan di tengah kegelapan malam
Hanya untuk menemukan satu lentera
Menunjukkan tanda - tanda kesetiaan
Terbang bersama cita - cita
Bermimpi di alam tertinggi
Bernafas dengan penuh keberhasilan
Doa - doa akan selalu terpancarkan
Hingga usaha tak lagi menghiraukan
Titik temu untuk menembus ketidak pastian
Tercipta untuk dirindukan
Hidup dengan sejuta cinta dan pujian
Dalam bingkai ayat - ayat suci
Tetap bertahan meski takdir terus menampar
Tetap tegak meski ilalang menghalangi pandangan
Kerasnya tekad adalah satu haluan
Tersenyum di tengah - tengah amukan badai
Optimis mengarungi bahtera kehidupan
Mati atau tetap mempertahankan kehormatan
Semuga Tuhan hadir di antara lenguhan malam
Demi mengangkat hambanya yang temaram
Dalam balutan kesunyian hati dan kebisingan pikiran
Hingga tumbuh akar - akar baru masa depan
Yang tercipta dari perasan masa kini
Demi memangku bulan kala gelap gulita menghantui
Madura, 30/10/2020
Mata Madura
Elok di sana memancarkan seribu kisah kasih
Tentang kekeluargaan yang kental dengan silaturrahim
Menggema menebarkan seribu kehangatan
Nampak sinar- sinar yang tidak akan redup
Memancar memberikan jalan kehidupan
Semesta memberkati dengan ucapan keselamatan
Menghirup udara perdamaian dan ketenangan
Berenang di air cinta dan sejuta kasih sayang
Terbang di atas langit tanpa bencana dan kerusakan
Mimpi - mimpi yang menjadi sebuah kenyataan
Tak terlupakan hingga jiwa - jiwa dibangkitkan
Bersama senyuman indah para budayawan
Bagaikan ikatan rantai yang tiada batas
Penyatuan akan selalu dikumandangkan
Kebebasan bertindak dalam keteraturan
Menyelami ibu pertiwi dengan mahligai cinta
Menyapihnya dengan tanpa luka - luka
Menghantarkannya untuk menikmati keindahan dunia
Malam menjadi siang, begitu pula sebaliknya
Yang dulunya mati, sekarang dipenuhi kehidupan
Tanah yang berirama dengan alunan musik
Mata Madura menjadi pusat evolusi
Dimana perubahan akan selalu menyesuaikan
Antara keseimbangan alam dan perputaran zaman
Madura,15 06 2020
Setapak Jalan Terjal
Jalan ini masih begitu panjang
Dengan hambatan yang terus berulang
Pantang berhenti kembali pulang
Sebelum segalanya nampak terang
Dan perjuangan akan terus berkembang
Sampai nyawa raib dan hilang
Setapak jalan terjal ini
Adalah saksi di mana cinta dimulai
Dengan ketulusan hati yang bersemi
Kepada Tuhan kumohon perlindungan
Dari segala aral yang melintang
Untuk membentuk hati yang kerontang
Dulu, dunia kecil kita masih polos tanpa kepalsuan
Kini, segalanya berubah menjadi watak bak binatang
Menyerang tanpa risau dengan keadaan
Kemilau bahagia yang belum diraih
Memaksa otak tuk berpikir panjang
Entah sikap yang belum sepenuhnya tertata
Atau bahkan hikayat kehidupan masih rumpang
Atau memang jiwa ini masih terlalu suram
Menampakkan wajah hati yang gersang
Kupenuhi segala asa tak bertuan
Merasa sendiri di hamparan keramaian
Menunggu ajal datang menjemput
Bukan kesembuhan hati yang didapat
Tapi rasa sesak yang terus mendesak
Hingga buta mata hati melihat kebenaran
Sungguh sesal sepanjang masa
Mencicipi derita luka
Hingga kata kian sirna
Jadilah aku seorang pertapa
Sendiri dalam kesunyian
Ditemani kegelapan yang setia
Sumenep,20 Februari 2021
Sentuhlah Dadaku
Jika enkau ingin tahu debaran rasa yang menikam-nikam dadaku
Sentuhlah dadaku dengan penuh perasaan
Jangan lepaskan hingga engkau merasakan hawa kepuasan
Tak ingin membohongi bahwa setiap lekukmu tersimpan aura magis
Mentari mulai menyinari alam sekitar
Memberikan kehangatan untuk jiwa - jiwa yang dingin
Terus menebar cinta dengan sematan leluka
Apakah segalanya akan tetap menjadi kelabu
Ataukah ini hanyalah sementara
Tidak ada yang tahu kelanjutannya
Ingin rasanya berteriak untuk melampiaskan segalanya
Namun hati terus saja menolak untuk melawannya
Pastikan jiwa tak lagi semu
Dalam perjalanan hanya bisa terus mencari
Segala hasrat yang belum pernah sampai
Hingga rindu tak lagi berujung temu
Mulut hanya bisa tersenyum walaupun hati terus saja menangis
Entah sampai kapan dunia akan memeluk
Badai bergemuruh merusak seisi hati
Menghancurkan harapan yang pernah direncanakan
Tapi rajutan keinginan selalu terhempaskan
Semula aku mengira bintang - bintang tersenyum
Dengan hiasan meteor menambah ramainya jiwa
Terlalu dini untuk mengira suatu kebahagiaan
Malang nian nasib anak tanah ini
Berlumuran lumpur hitam dalam kehidupan
Tiada yang tahu jeritan yang keras meronta - ronta
Kepuasan hidup belum sepenuhnya terjamah
Mimpi - mimpi belum hadir dengan sempurna
Hanya menyisakan rintihan senyum dalam duka
Madura, 29/10/2020
Carok Bukanlah Budaya
Menjunjung tinggi akhlak dan toleransi
Patuh pada aturan bumi pertiwi
Membawa ayat - ayat perdamaian
Kedzaliman bukanlah almamater kami
Yang tersebar ke seluruh dunia
Membawa nama baik dan kehormatan jati diri
Tetesan darah hanya akan keluar jika engkau mengganggu
Sebagai wujud kemurnian dan keagungan
Memegang teguh kebaikan dibalas dengan kebaikan
Lebih ramah jika perilakumu sopan dan santun
Lebih beringas jika tak ada aturan yang perlu dipertahankan
Tujuan yang sama tentang sebuah kebebasan
Cinta tanah air melebihi jiwanya sendiri
Selalu berpikir tentang masa depan
Tanpa harus saling menjatuhkan
Celurit adalah ciri khas senjata kami
Bukan untuk melukai sesama
Namun untuk terus berjaga - jaga
Hidup damai dimanapun kami berada
Bekerja sama untuk meraih kesuksesan
Tanpa harus meninggalkan seorang teman
Madura,29/10/2020
Ikatan Cinta
Madura akulah darahmu
Ikatan cinta persaudaraan sejati
Muslimin Muslimat tetap di hati
Islam adalah mayoritas agama kami
Adakah engkau kenal dengan santriwan santriwati ?
Pondok Pesantren adalah rumah besar kami
Diwariskan oleh nenek moyang Sang Pejuang
Berdarah - darah demi pertahanan NKRI
Dengan para Ulama semua telah teruji
Salam sapa menjadi satu kearifan lokal
Yang sudah tumbuh sejak berabad - abad lamanya
Menanggung cinta dengan alam semesta
Akan selalu hidup di tengah - tengah kematian
Pangkat bukanlah hal yang nomor satu
Harta bukan satu - satunya yang diburu
Ketertiban akhlak mulia cita - cita bersama
Laut asin tetaplah menjadi asin
Air tawar tetap akan menjadi tawar
Tak akan merubah satu tekad menuju Tuhan
Dauh - dauh kebajikan akan terus disebarkan
Demi tegaknya umat Islam di Nusantara
Menyatukan perbedaan dalam satu ikatan
Titipkan satu rasa satu cita - cita
Menuju bahagia dunia sampai ke syurga
Ditemani amal ikhlas merajut pahala
Ikatan cinta Muslim Madura
Tak akan pernah putus sampai ujung nyawa
Meskipun kaum - kaum sebelah memaksa
Madura, 29/10/2020
Aku Cinta Madura
Madura adalah tanah kelahiranku
Di sana kubangun istana cinta
Tempat terindah setelah Mekkah dan Madinah
Di sana memang panas
Namun air sumurnya terasa air mineral
Menyegarkan dan menghapus kehausan
Dominasi jagung membentang luas
Di setiap sudut kota ataupun desa
Tak lepas dari kehidupan desa yang tenang
Aku cinta Madura
Lantaran ia adalah tempat pertapaanku
Tempat mengais rezeki dari Tuhan
Aku mampu hidup dengan pelukan alamnya
Kekayaan sejati milik para petani
Di mana cinta dan kemakmuran terhias dari sebongkah senyuman
Hari ini bahkan seterusnya
Aku bangga menjadi anak tanah Madura
Di mana adab tak dipandang sebelah mata
Nikmatnya kuah daun kelor
Dengan sambal kacang tanah dan terasi
Memberikan rasa kenyang ditambah nasi jagung
Aku cinta Madura
Syurga dunia yang kumiliki saat ini
Tempat awal mengabdi pada Negeri
Membajak sawah dengan peluh kuning
Ciri kehidupan petani agung penghasil singkong
Dan mencari ikan di pesisir pantai
Hiduplah Maduraku
Dengan ridho Tuhan dan alamnya
Membangun anak pinak bangsa
Madura, 29/10/2020
Kerapan Sapi
Tersohor kemana - mana, tentang Madura dan kerapan sapi
Ia lahir dari rahim budaya daerah
Menghadirkan hiburan yang melegenda
Keluh kesah akan terasa hilang seketika
Ketika melihat cepatnya sapi melesat
Memecah sunyinya rumput - rumput di lapangan
Ajang kesatuan dan pemersatu bangsa
Dikemas dengan indahnya suatu budaya
Menjadikan daerah Madura teristimewa
Hentakan sapi menggambarkan keberanian
Gebrakan lari yang cepat menandakan kecekatan
Menambah aroma kemeriahan para pendatang
Mari tetap melestarikan budaya yang memesona
Demi memajukan harumnya daerah tercinta
Menumbuhkan rasa perjuangan menuju sebuah cita - cita
Segalanya akan mudah terkenang
Di kalangan anak cucu menorehkan sebuah warisan
Untuk menghadapi tantangan di masa yang akan datang
Tetaplah terus bergelora
Menyalakan api semangat mengibarkan bendera budaya
Dalam berhidmat kepada Tuhan yang maha kuasa
Budaya bukanlah suatu kesalahan
Karena ia tercipta dari tangan- tangan ketulusan
Dalam bingkai kesetiaan pada satu Negri
Madura, 30/10/2020
Pantai Lombeng
Keindahan laut dengan deburan ombak menggema
Melahirkan samudera yang indah tak ternilai
Melambangkan keceriaan bagi anak - anak wisata
Berhiaskan pohon cemara cinta dengan pasir - pasir terhampar luas
Dengan langit senja menghiasi pemandangan semesta
Cobalah untuk datang menghampirinya
Hiasan batu karang menambah indahnya pesona lautan
Dengan angin sepoi - sepoi menyejukkan dada
Tempat terindah syurganya Madura
Perjalanan jauh akan menghasilkan sebuah cerita
Di mana banyak cinta yang bisa dirasa
Dengan kesantunan sapa dan akhlak yang mulia
Kenangan terindah saat berada di sana
Tak akan pernah terlupakan meskipun terhapus masa
Akan selalu tertanam di dalam jiwa
Serupa wisata alam diberkahi oleh Tuhan
Dengan lukisan alam nan indah memanjakan mata
Menghadirkan rasa damai untuk semesta
Terimakasih pulau Madura
Telah menjadi syurga bagi para pencarinya
Menyimpan segudang wahana wisata yang terus menjanjikan
Sebagai wujud cinta ini untuk Madura
Kan kujaga alam nan indah ini sampai tak bernyawa
Disaksikan lautan pantai Lombengnya
Madura, 30/10/2020
Anak Tanah Madura
Anak tanah pulau Madura
Mereka lahir untuk ada diman - mana
Mencari sebongkah berlian untuk menjamin masa depan
Tanggung jawab untuk selalu bekerja keras
Menghidupi keluarga yang berada di sana
Jangan coba - coba menyalahkan mereka
Bertahun- tahun lamanya
Berada di Negeri seberang
Mengadu nasib di area perantauan
Tekat yang bulat menuju kebahagiaan
Bukanlah asal - asal mencari kenikmatan
Demi memuaskan hawa nafsu akan dunia fana
Anak tanah pulau Madura
Menyimpan seribu cinta untuk meramu kehidupan
Tanpa keluh kesah menghadapi rintangan kehidupan
Demi cita - cita dan cinta yang sangat agung
Bukanlah benalu yang ingin minta melulu
Bukanlah penghisap madu milik orang lain
Bukan pula pelayan yang hidup dengan rasa belas kasihan
Mimpi mereka adalah membangun masa depan
Menciptakan ketenangan dalam membina keluarga tercinta
Bahkan untuk menciptakan senyuman bagi seluruh dunia
Setiap sungai pasti ada tanah lumpurnya
Setiap kamar mandi akan ada comberannya
Setiap keindahan akan ada keburukan di sana
Tetaplah berjaya meskipun jarak memisahkan
Membawa nama harum bumi pertiwi Madura
Dengan langkah tegas mencapai harapan
Madura, 30/10/2020
Syair-Syair Anak Madura
Berdiri tegak serupa menara
Perkasa menandakan kekuatan gunung
Menghantam bak ombah di tengah lautan
Berjalan di tengah kegelapan malam
Hanya untuk menemukan satu lentera
Menunjukkan tanda - tanda kesetiaan
Terbang bersama cita - cita
Bermimpi di alam tertinggi
Bernafas dengan penuh keberhasilan
Doa - doa akan selalu terpancarkan
Hingga usaha tak lagi menghiraukan
Titik temu untuk menembus ketidak pastian
Tercipta untuk dirindukan
Hidup dengan sejuta cinta dan pujian
Dalam bingkai ayat - ayat suci
Tetap bertahan meski takdir terus menampar
Tetap tegak meski ilalang menghalangi pandangan
Kerasnya tekad adalah satu haluan
Tersenyum di tengah - tengah amukan badai
Optimis mengarungi bahtera kehidupan
Mati atau tetap mempertahankan kehormatan
Semuga Tuhan hadir di antara lenguhan malam
Demi mengangkat hambanya yang temaram
Dalam balutan kesunyian hati dan kebisingan pikiran
Hingga tumbuh akar - akar baru masa depan
Yang tercipta dari perasan masa kini
Demi memangku bulan kala gelap gulita menghantui
Madura, 30/10/2020
Mata Madura
Elok di sana memancarkan seribu kisah kasih
Tentang kekeluargaan yang kental dengan silaturrahim
Menggema menebarkan seribu kehangatan
Nampak sinar- sinar yang tidak akan redup
Memancar memberikan jalan kehidupan
Semesta memberkati dengan ucapan keselamatan
Menghirup udara perdamaian dan ketenangan
Berenang di air cinta dan sejuta kasih sayang
Terbang di atas langit tanpa bencana dan kerusakan
Mimpi - mimpi yang menjadi sebuah kenyataan
Tak terlupakan hingga jiwa - jiwa dibangkitkan
Bersama senyuman indah para budayawan
Bagaikan ikatan rantai yang tiada batas
Penyatuan akan selalu dikumandangkan
Kebebasan bertindak dalam keteraturan
Menyelami ibu pertiwi dengan mahligai cinta
Menyapihnya dengan tanpa luka - luka
Menghantarkannya untuk menikmati keindahan dunia
Malam menjadi siang, begitu pula sebaliknya
Yang dulunya mati, sekarang dipenuhi kehidupan
Tanah yang berirama dengan alunan musik
Mata Madura menjadi pusat evolusi
Dimana perubahan akan selalu menyesuaikan
Antara keseimbangan alam dan perputaran zaman
Madura,15 06 2020
Setapak Jalan Terjal
Jalan ini masih begitu panjang
Dengan hambatan yang terus berulang
Pantang berhenti kembali pulang
Sebelum segalanya nampak terang
Dan perjuangan akan terus berkembang
Sampai nyawa raib dan hilang
Setapak jalan terjal ini
Adalah saksi di mana cinta dimulai
Dengan ketulusan hati yang bersemi
Kepada Tuhan kumohon perlindungan
Dari segala aral yang melintang
Untuk membentuk hati yang kerontang
Dulu, dunia kecil kita masih polos tanpa kepalsuan
Kini, segalanya berubah menjadi watak bak binatang
Menyerang tanpa risau dengan keadaan
Kemilau bahagia yang belum diraih
Memaksa otak tuk berpikir panjang
Entah sikap yang belum sepenuhnya tertata
Atau bahkan hikayat kehidupan masih rumpang
Atau memang jiwa ini masih terlalu suram
Menampakkan wajah hati yang gersang
Kupenuhi segala asa tak bertuan
Merasa sendiri di hamparan keramaian
Menunggu ajal datang menjemput
Bukan kesembuhan hati yang didapat
Tapi rasa sesak yang terus mendesak
Hingga buta mata hati melihat kebenaran
Sungguh sesal sepanjang masa
Mencicipi derita luka
Hingga kata kian sirna
Jadilah aku seorang pertapa
Sendiri dalam kesunyian
Ditemani kegelapan yang setia
Sumenep,20 Februari 2021
Sentuhlah Dadaku
Jika enkau ingin tahu debaran rasa yang menikam-nikam dadaku
Sentuhlah dadaku dengan penuh perasaan
Jangan lepaskan hingga engkau merasakan hawa kepuasan
Tak ingin membohongi bahwa setiap lekukmu tersimpan aura magis
masukkan script iklan disini
Hingga aku terpana dalam buaian kasih sayang semu
Biarkan aku bebas mencari angin di luar sana
Menjauhi kepahitan yang engkau suguhkan
Hingga aku dapat merasakan manisnya cinta walaupun sebentar
Sentuhlah dadaku dalam diam ataupun dalam jagamu
Biarkan aku tertawa lepas dengan puing-puing rindu yang berserakan
Kuyakin engkau memahami segalanya
Namun tak mampu ucapkan kata-kata
Hingga diri tak mampu tak berdaya
Sudah saatnya berpikir ke depan
Demi cinta yang terlanjur kita bangun
Walaupu semakin retak karena gempa asmara
Biarkan hari esok aku menuju Nirwana
Dengan senyum gelak tawa 9 bidadari
Tanpa harus ada yang saling menyakiti
Pikiranku dan pikiranmu yang asing
Membelah jalan kita menuju perbedaan
Bahkan menyatukannya adalah hal yang mustahil
Biarkan sukmaku terbang bebas
Mengitari keindahan alam yang belum pernah kutapaki
Bercumbu mesra dengan lautan cinta yang dalam
Bisakah kau pergi dari kehidupan ini tanpa kuminta
Karena sejak awal aku telah menista
Memperkosa perasaanmu tanpa ampunan
Lubang Kenikmatan
Tahukah kamu apakah lubang kenikmatan itu?
Dia adalah pintu syurga yang agung
Di mana engkau bisa memasukinya dengan damai
Ibadah bukanlah paksaan
Ia adalah simbol ketakwaan
Wujud dari mahabbatullah
Semisal sujud terakhir yang panjang
Tempat segala pinta bagi semua orang
Di mana Tuhan tidak pernah melarang
Renungan hati yang terdalam
Dapat membawamu ke arah cahaya
Di mana hidayah terus saja memanggil
Selama ini enkau kemana?
Berbuat dan berbincang-bincang apa?
Atau beramal di jalan yang alpa
Lubang kenikmatan bukan melulu tentang itu
Karena kekekalan syurga adalah pucak segalanya
Hingga dahaga terpuaskan selamanya
Dahaga haus, dahaga cinta bahkan dahaga di atas ranjang
Bahkan Tuhan telah mengajarimu tentang vulgar yang sesungguhnya
Di mana Al-Qur'an dan Hadits menjelaskannya
Namun mata hati manusia layaknya binatang
Terburu-buru dalam mengerjakan sesuatu
Bahkan tidak segan menjimak induknya
Allahu Akbar!
Cinta yang membutakan, ia lahir dari hawa nafsu syahwat yang lama mengembara
Padahal Cinta yang abadi lebih dekat dengan urat nadinya
Sumenep,20/02/21
Pesona Nissa SBY
Untukmu sang pelakor muda belia
Tak ada kata yang pantas untuk kau sandang
Kecuali penistaan dan pelecehan
Otakmu yang miring ataukah kebutaan cinta
Hingga jurang itu sudah menelanmu
Kupikir ini hanyalah reka rekayasa
Idola,ikon umat seperti pelacoer
Naudzubillah!
Sebenarnya apa yang engkau lihat?
Kenyamanan sesaat, ataukah pelampiasan nafsu syahwat
Dunia telah mampu menipumu
Ketenaran membutakan ilmu agama yang kau bawa
Aku pikir engkaulah perwujudan bidadari
Yang mewakili jutaan muslimah Negri ini
Ternyata dugaanku salah
Engkau menghancurkan hati umat
Teladan perusak akhlak yang mulia
Lagu religi yang kau bawakan, tabu
Nissa, kau telah mematahkan hatiku
Merusak kepercayaan yang sudah kupasrahkan padamu
Kau rela menjadi binal bagi di saat cinta ini kukunci
Walaupun aku tahu, pesonamu masih saja mengusikku
Kau mampu membius rasa menjadi berbeda
Seakan dunia bertekuk lutut padamu
Jangan pernah bermain api, jika engkau tidak mau terbakar
Jangan pernah berenang di lautan jika engkau tidak ingin tenggelam
Jangan pernah menaiki gunung jika engkau tidak ingin jatuh tersungkur
Nissa, kembalikan kepercayaanku
Kan kuhapus memori tentang dirimu
Jangan bersembunyi di balik kedok agama
Ya Allah, ampuni hamba yang terlalu mencinta
Melupakan dirimu yang maha sempurna
Siang malam, bahkan selamanya
Pamekasan,21/02/2021
Teriakan Keras
Teriakan keras menghujam dada ini
Ketika engkau inginkan pergi
Bersama orang lain yang engkau cintai
Keluh kesah kini berlalu
Saat engkau putuskan rindu
Hati ini terus saja termangu
Bila aku jadi pergi jauh
Jangan harap engkau bisa berteduh
Menghampiri jati diri yang jatuh
Siapkah hatimu untuk menerima
Kepergianku untuk selamanya
Dalam diam kumencinta
Pabila rindu ini semakin menjadi-jadi
Tetaplah diam jangan menghampiri
Karena hati ini ingin sendiri
Kuucapkan segala dedoa
Semuga engkau cepat bahagia
Temukan satu cinta setia
Jujur aku masih mendendam
Atas segala pengkhianatan
Kau anggap aku seorang teman
Di mana hatimu saat kurapuh
Di mana cinta yang pernah kau butuh
Kau buang segala kenangan jenuh
Kerap kali kuingin ikat cinta
Namun kau hempaskan sematkan luka
Berdarah lagi seperti semula
Izinkan aku memeluk dirimu
Ini untuk yang terakhir kalinya
Karena hidupku tak lama lagi
Maafkan aku yang terus memaksa
Dengan cinta yang telah sia-sia
Merusak kenangan saat bersama
Rindu memang terus saja rindu
Tanpa engkau di dekatku
Hidupku terasa dibelenggu
Madura,21/02/2021
Biarkan aku bebas mencari angin di luar sana
Menjauhi kepahitan yang engkau suguhkan
Hingga aku dapat merasakan manisnya cinta walaupun sebentar
Sentuhlah dadaku dalam diam ataupun dalam jagamu
Biarkan aku tertawa lepas dengan puing-puing rindu yang berserakan
Kuyakin engkau memahami segalanya
Namun tak mampu ucapkan kata-kata
Hingga diri tak mampu tak berdaya
Sudah saatnya berpikir ke depan
Demi cinta yang terlanjur kita bangun
Walaupu semakin retak karena gempa asmara
Biarkan hari esok aku menuju Nirwana
Dengan senyum gelak tawa 9 bidadari
Tanpa harus ada yang saling menyakiti
Pikiranku dan pikiranmu yang asing
Membelah jalan kita menuju perbedaan
Bahkan menyatukannya adalah hal yang mustahil
Biarkan sukmaku terbang bebas
Mengitari keindahan alam yang belum pernah kutapaki
Bercumbu mesra dengan lautan cinta yang dalam
Bisakah kau pergi dari kehidupan ini tanpa kuminta
Karena sejak awal aku telah menista
Memperkosa perasaanmu tanpa ampunan
Madura,09062021
Kebencian Semesta
Engkau tahu siapa yang paling aku benci dalam hidup ini?
Kau!
Kau adalah jelmaan iblis yang berbentuk manusia
Lidahmu bagaikan ular kelaparan di musim panas
Menorehkan leluka di setiap langkahku
Menjadi pagar yang selalu menghalangi
Padahal aku telah memberikan segalanya
Kuikuti permainanmu dengan lembut dan rapi
Semakin hari semakin menjadi-jadi
Diamku adalah senjata di mana engkau memperlihatkan kelengahan
Sementara kehidupan semakin berjalan maju
Masalalu adalah simbol karat yang pernah kuukir
Rasa tawar yang seharusnya aku pendam
Kini memuncak dan tak akan pernah utuh kembali
Selepas semua ini terjadi
Kuharap tiada lagi keegoisan yang nyata
Memisahkan cinta suci yang masih belum berbuah
Bahkan bunganya terus menerus diterjang topan
Hilang jauh pergi merasuk dan meratapi
Kejamnya sikapmu adalah murni karena aku
Aku yang belum bisa membuatmu tersenyum manja
Kala memegang kristal mutiara dalam genggaman
Padahal aku ingin bebas dengan satu ikatan batin
Batin yang kuat dan tak mudah menampar
Namun terus mengelus dada yang rumpang
Akan kasih sayang dan cinta
Akan rindu yang semakin pergi jauh
Tidak tahu apakah ia bisa kembali?
Sumenep,20/02/21
Kebencian Semesta
Engkau tahu siapa yang paling aku benci dalam hidup ini?
Kau!
Kau adalah jelmaan iblis yang berbentuk manusia
Lidahmu bagaikan ular kelaparan di musim panas
Menorehkan leluka di setiap langkahku
Menjadi pagar yang selalu menghalangi
Padahal aku telah memberikan segalanya
Kuikuti permainanmu dengan lembut dan rapi
Semakin hari semakin menjadi-jadi
Diamku adalah senjata di mana engkau memperlihatkan kelengahan
Sementara kehidupan semakin berjalan maju
Masalalu adalah simbol karat yang pernah kuukir
Rasa tawar yang seharusnya aku pendam
Kini memuncak dan tak akan pernah utuh kembali
Selepas semua ini terjadi
Kuharap tiada lagi keegoisan yang nyata
Memisahkan cinta suci yang masih belum berbuah
Bahkan bunganya terus menerus diterjang topan
Hilang jauh pergi merasuk dan meratapi
Kejamnya sikapmu adalah murni karena aku
Aku yang belum bisa membuatmu tersenyum manja
Kala memegang kristal mutiara dalam genggaman
Padahal aku ingin bebas dengan satu ikatan batin
Batin yang kuat dan tak mudah menampar
Namun terus mengelus dada yang rumpang
Akan kasih sayang dan cinta
Akan rindu yang semakin pergi jauh
Tidak tahu apakah ia bisa kembali?
Sumenep,20/02/21
Lubang Kenikmatan
Tahukah kamu apakah lubang kenikmatan itu?
Dia adalah pintu syurga yang agung
Di mana engkau bisa memasukinya dengan damai
Ibadah bukanlah paksaan
Ia adalah simbol ketakwaan
Wujud dari mahabbatullah
Semisal sujud terakhir yang panjang
Tempat segala pinta bagi semua orang
Di mana Tuhan tidak pernah melarang
Renungan hati yang terdalam
Dapat membawamu ke arah cahaya
Di mana hidayah terus saja memanggil
Selama ini enkau kemana?
Berbuat dan berbincang-bincang apa?
Atau beramal di jalan yang alpa
Lubang kenikmatan bukan melulu tentang itu
Karena kekekalan syurga adalah pucak segalanya
Hingga dahaga terpuaskan selamanya
Dahaga haus, dahaga cinta bahkan dahaga di atas ranjang
Bahkan Tuhan telah mengajarimu tentang vulgar yang sesungguhnya
Di mana Al-Qur'an dan Hadits menjelaskannya
Namun mata hati manusia layaknya binatang
Terburu-buru dalam mengerjakan sesuatu
Bahkan tidak segan menjimak induknya
Allahu Akbar!
Cinta yang membutakan, ia lahir dari hawa nafsu syahwat yang lama mengembara
Padahal Cinta yang abadi lebih dekat dengan urat nadinya
Sumenep,20/02/21
Pesona Nissa SBY
Untukmu sang pelakor muda belia
Tak ada kata yang pantas untuk kau sandang
Kecuali penistaan dan pelecehan
Otakmu yang miring ataukah kebutaan cinta
Hingga jurang itu sudah menelanmu
Kupikir ini hanyalah reka rekayasa
Idola,ikon umat seperti pelacoer
Naudzubillah!
Sebenarnya apa yang engkau lihat?
Kenyamanan sesaat, ataukah pelampiasan nafsu syahwat
Dunia telah mampu menipumu
Ketenaran membutakan ilmu agama yang kau bawa
Aku pikir engkaulah perwujudan bidadari
Yang mewakili jutaan muslimah Negri ini
Ternyata dugaanku salah
Engkau menghancurkan hati umat
Teladan perusak akhlak yang mulia
Lagu religi yang kau bawakan, tabu
Nissa, kau telah mematahkan hatiku
Merusak kepercayaan yang sudah kupasrahkan padamu
Kau rela menjadi binal bagi di saat cinta ini kukunci
Walaupun aku tahu, pesonamu masih saja mengusikku
Kau mampu membius rasa menjadi berbeda
Seakan dunia bertekuk lutut padamu
Jangan pernah bermain api, jika engkau tidak mau terbakar
Jangan pernah berenang di lautan jika engkau tidak ingin tenggelam
Jangan pernah menaiki gunung jika engkau tidak ingin jatuh tersungkur
Nissa, kembalikan kepercayaanku
Kan kuhapus memori tentang dirimu
Jangan bersembunyi di balik kedok agama
Ya Allah, ampuni hamba yang terlalu mencinta
Melupakan dirimu yang maha sempurna
Siang malam, bahkan selamanya
Pamekasan,21/02/2021
Teriakan Keras
Teriakan keras menghujam dada ini
Ketika engkau inginkan pergi
Bersama orang lain yang engkau cintai
Keluh kesah kini berlalu
Saat engkau putuskan rindu
Hati ini terus saja termangu
Bila aku jadi pergi jauh
Jangan harap engkau bisa berteduh
Menghampiri jati diri yang jatuh
Siapkah hatimu untuk menerima
Kepergianku untuk selamanya
Dalam diam kumencinta
Pabila rindu ini semakin menjadi-jadi
Tetaplah diam jangan menghampiri
Karena hati ini ingin sendiri
Kuucapkan segala dedoa
Semuga engkau cepat bahagia
Temukan satu cinta setia
Jujur aku masih mendendam
Atas segala pengkhianatan
Kau anggap aku seorang teman
Di mana hatimu saat kurapuh
Di mana cinta yang pernah kau butuh
Kau buang segala kenangan jenuh
Kerap kali kuingin ikat cinta
Namun kau hempaskan sematkan luka
Berdarah lagi seperti semula
Izinkan aku memeluk dirimu
Ini untuk yang terakhir kalinya
Karena hidupku tak lama lagi
Maafkan aku yang terus memaksa
Dengan cinta yang telah sia-sia
Merusak kenangan saat bersama
Rindu memang terus saja rindu
Tanpa engkau di dekatku
Hidupku terasa dibelenggu
Madura,21/02/2021
Terimakasih, semuga puisi di atas bisa menjadi penghibur hati yang lara.
Wassalamualaikum, Wr. Wb.