Kumpulan Syair Puisi 2022 Terbaru

0
Senyum Dalam Duka

Mentari mulai menyinari alam sekitar 
Memberikan kehangatan untuk jiwa - jiwa yang dingin
Terus menebar cinta dengan sematan leluka


Apakah segalanya akan tetap menjadi kelabu
Ataukah ini hanyalah sementara
Tidak ada yang tahu kelanjutannya


Ingin rasanya berteriak untuk melampiaskan segalanya
Namun hati terus saja menolak untuk melawannya
Pastikan jiwa tak lagi semu

Dalam perjalanan hanya bisa terus mencari
Segala hasrat yang belum pernah sampai
Hingga rindu tak lagi berujung temu

Mulut hanya bisa tersenyum walaupun hati terus saja menangis
Entah sampai kapan dunia akan memeluk

Badai bergemuruh merusak seisi hati
Menghancurkan harapan yang pernah direncanakan
Tapi rajutan keinginan selalu terhempaskan

Semula aku mengira bintang - bintang tersenyum
Dengan hiasan meteor menambah ramainya jiwa
Terlalu dini untuk mengira suatu kebahagiaan

Malang nian nasib anak tanah ini
Berlumuran lumpur hitam dalam kehidupan
Tiada yang tahu jeritan yang keras meronta - ronta


Kepuasan hidup belum sepenuhnya terjamah
Mimpi - mimpi belum hadir dengan sempurna
Hanya menyisakan rintihan senyum dalam duka

Madura, 29/10/2020


Carok Bukanlah Budaya

Menjunjung tinggi akhlak dan toleransi
Patuh pada aturan bumi pertiwi
Membawa ayat - ayat perdamaian

Kedzaliman bukanlah almamater kami
Yang tersebar ke seluruh dunia
Membawa nama baik dan kehormatan jati diri


Tetesan darah hanya akan keluar jika engkau mengganggu
Sebagai wujud kemurnian dan keagungan
Memegang teguh kebaikan dibalas dengan kebaikan

Lebih ramah jika perilakumu sopan dan santun
Lebih beringas jika tak ada aturan yang perlu dipertahankan
Tujuan yang sama tentang sebuah kebebasan


Cinta tanah air melebihi jiwanya sendiri
Selalu berpikir tentang masa depan
Tanpa harus saling menjatuhkan

Celurit adalah ciri khas senjata kami
Bukan untuk melukai sesama 
Namun untuk terus berjaga - jaga

Hidup damai dimanapun kami berada
Bekerja sama untuk meraih kesuksesan
Tanpa harus meninggalkan seorang teman

Madura,29/10/2020


Ikatan Cinta

Madura akulah darahmu
Ikatan cinta persaudaraan sejati
Muslimin Muslimat tetap di hati

Islam adalah mayoritas agama kami
Adakah engkau kenal dengan santriwan santriwati ?
Pondok Pesantren adalah rumah besar kami

Diwariskan oleh nenek moyang Sang Pejuang
Berdarah - darah demi pertahanan NKRI
Dengan para Ulama semua telah teruji

Salam sapa menjadi satu kearifan lokal
Yang sudah tumbuh sejak berabad - abad lamanya
Menanggung cinta dengan alam semesta
Akan selalu hidup di tengah - tengah kematian


Pangkat bukanlah hal yang nomor satu
Harta bukan satu - satunya yang diburu
Ketertiban akhlak mulia cita - cita bersama

Laut asin tetaplah menjadi asin
Air tawar tetap akan menjadi tawar
Tak akan merubah satu tekad menuju Tuhan

Dauh - dauh kebajikan akan terus disebarkan
Demi tegaknya umat Islam di Nusantara
Menyatukan perbedaan dalam satu ikatan

Titipkan satu rasa satu cita - cita
Menuju bahagia dunia sampai ke syurga
Ditemani amal ikhlas merajut pahala

Ikatan cinta Muslim Madura
Tak akan pernah putus sampai ujung nyawa
Meskipun kaum - kaum sebelah memaksa

Madura, 29/10/2020

Aku Cinta Madura


Madura adalah tanah kelahiranku
Di sana kubangun istana cinta
Tempat terindah setelah Mekkah dan Madinah

Di sana memang panas
Namun air sumurnya terasa air mineral
Menyegarkan dan menghapus kehausan

Dominasi jagung membentang luas
Di setiap sudut kota ataupun desa
Tak lepas dari kehidupan desa yang tenang

Aku cinta Madura
Lantaran ia adalah tempat pertapaanku
Tempat mengais rezeki dari Tuhan

Aku mampu hidup dengan pelukan alamnya
Kekayaan sejati milik para petani
Di mana cinta dan kemakmuran terhias dari sebongkah senyuman

Hari ini bahkan seterusnya
Aku bangga menjadi anak tanah Madura
Di mana adab tak dipandang sebelah mata

Nikmatnya kuah daun kelor
Dengan sambal kacang tanah dan terasi
Memberikan rasa kenyang ditambah nasi jagung

Aku cinta Madura
Syurga dunia yang kumiliki saat ini
Tempat awal mengabdi pada Negeri

Membajak sawah dengan peluh kuning
Ciri kehidupan petani agung penghasil singkong
Dan mencari ikan di pesisir pantai

Hiduplah Maduraku
Dengan ridho Tuhan dan alamnya
Membangun anak pinak bangsa

Madura, 29/10/2020


Kerapan Sapi
Tersohor kemana - mana, tentang Madura dan kerapan sapi
Ia lahir dari rahim budaya daerah
Menghadirkan hiburan yang melegenda

Keluh kesah akan terasa hilang seketika
Ketika melihat cepatnya sapi melesat
Memecah sunyinya rumput - rumput di lapangan

Ajang kesatuan dan pemersatu bangsa
Dikemas dengan indahnya suatu budaya
Menjadikan daerah Madura teristimewa

Hentakan sapi menggambarkan keberanian 
Gebrakan lari yang cepat menandakan kecekatan
Menambah aroma kemeriahan para pendatang

Mari tetap melestarikan budaya yang memesona
Demi memajukan harumnya daerah tercinta
Menumbuhkan rasa perjuangan menuju sebuah cita - cita

Segalanya akan mudah terkenang
Di kalangan anak cucu menorehkan sebuah warisan
Untuk menghadapi tantangan di masa yang akan datang

Tetaplah terus bergelora
Menyalakan api semangat mengibarkan bendera budaya
Dalam berhidmat kepada Tuhan yang maha kuasa

Budaya bukanlah suatu kesalahan
Karena ia tercipta dari tangan- tangan ketulusan
Dalam bingkai kesetiaan pada satu Negri

Madura, 30/10/2020


Pantai Lombeng

Keindahan laut dengan deburan ombak menggema
Melahirkan samudera yang indah tak ternilai
Melambangkan keceriaan bagi anak - anak wisata

Berhiaskan pohon cemara cinta dengan pasir - pasir terhampar luas
Dengan langit senja menghiasi pemandangan semesta
Cobalah untuk datang menghampirinya

Hiasan batu karang menambah indahnya pesona lautan
Dengan angin sepoi - sepoi menyejukkan dada
Tempat terindah syurganya Madura

Perjalanan jauh akan menghasilkan sebuah cerita
Di mana banyak cinta yang bisa dirasa
Dengan kesantunan sapa dan akhlak yang mulia

Kenangan terindah saat berada di sana
Tak akan pernah terlupakan meskipun terhapus masa
Akan selalu tertanam di dalam jiwa

Serupa wisata alam diberkahi oleh Tuhan
Dengan lukisan alam nan indah memanjakan mata
Menghadirkan rasa damai untuk semesta

Terimakasih pulau Madura
Telah menjadi syurga bagi para pencarinya
Menyimpan segudang wahana wisata yang terus menjanjikan

Sebagai wujud cinta ini untuk Madura
Kan kujaga alam nan indah ini sampai tak bernyawa
Disaksikan lautan pantai Lombengnya

Madura, 30/10/2020


Anak Tanah Madura

Anak tanah pulau Madura
Mereka lahir untuk ada diman - mana
Mencari sebongkah berlian untuk menjamin masa depan

Tanggung jawab untuk selalu bekerja keras
Menghidupi keluarga yang berada di sana
Jangan coba - coba menyalahkan mereka

Bertahun- tahun lamanya
Berada di Negeri seberang
Mengadu nasib di area perantauan

Tekat yang bulat menuju kebahagiaan
Bukanlah asal - asal mencari kenikmatan
Demi memuaskan hawa nafsu akan dunia fana

Anak tanah pulau Madura
Menyimpan seribu cinta untuk meramu kehidupan
Tanpa keluh kesah menghadapi rintangan kehidupan
Demi cita - cita dan cinta yang sangat agung

Bukanlah benalu yang ingin minta melulu
Bukanlah penghisap madu milik orang lain
Bukan pula pelayan yang hidup dengan rasa belas kasihan

Mimpi mereka adalah membangun masa depan
Menciptakan ketenangan dalam membina keluarga tercinta
Bahkan untuk menciptakan senyuman bagi seluruh dunia

Setiap sungai pasti ada tanah lumpurnya
Setiap kamar mandi akan ada comberannya
Setiap keindahan akan ada keburukan di sana

Tetaplah berjaya meskipun jarak memisahkan
Membawa nama harum bumi pertiwi Madura
Dengan langkah tegas mencapai harapan

Madura, 30/10/2020


Syair-Syair Anak Madura

Berdiri tegak serupa menara
Perkasa menandakan kekuatan gunung
Menghantam bak ombah di tengah lautan

Berjalan di tengah kegelapan malam
Hanya untuk menemukan satu lentera
Menunjukkan tanda - tanda kesetiaan

Terbang bersama cita - cita
Bermimpi di alam tertinggi
Bernafas dengan penuh keberhasilan

Doa - doa akan selalu terpancarkan
Hingga usaha tak lagi menghiraukan
Titik temu untuk menembus ketidak pastian

Tercipta untuk dirindukan
Hidup dengan sejuta cinta dan pujian
Dalam bingkai ayat - ayat suci 


Tetap bertahan meski takdir terus menampar
Tetap tegak meski ilalang menghalangi pandangan
Kerasnya tekad adalah satu haluan

Tersenyum di tengah - tengah amukan badai
Optimis mengarungi bahtera kehidupan
Mati atau tetap mempertahankan kehormatan

Semuga Tuhan hadir di antara lenguhan malam
Demi mengangkat hambanya yang temaram
Dalam balutan kesunyian hati dan kebisingan pikiran

Hingga tumbuh akar - akar baru masa depan
Yang tercipta dari perasan masa kini
Demi memangku bulan kala gelap gulita menghantui

Madura, 30/10/2020


Mata Madura

Elok di sana memancarkan seribu kisah kasih
Tentang kekeluargaan yang kental dengan silaturrahim
Menggema menebarkan seribu kehangatan

Nampak sinar- sinar yang tidak akan redup
Memancar memberikan jalan kehidupan
Semesta memberkati dengan ucapan keselamatan

Menghirup udara perdamaian dan ketenangan
Berenang di air cinta dan sejuta kasih sayang
Terbang di atas langit tanpa bencana dan kerusakan

Mimpi - mimpi yang menjadi sebuah kenyataan
Tak terlupakan hingga jiwa - jiwa dibangkitkan
Bersama senyuman indah para budayawan

Bagaikan ikatan rantai yang tiada batas
Penyatuan akan selalu dikumandangkan
Kebebasan bertindak dalam keteraturan

Menyelami ibu pertiwi dengan mahligai cinta
Menyapihnya dengan tanpa luka - luka
Menghantarkannya untuk menikmati keindahan dunia

Malam menjadi siang, begitu pula sebaliknya
Yang dulunya mati, sekarang dipenuhi kehidupan
Tanah yang berirama dengan alunan musik

Mata Madura menjadi pusat evolusi
Dimana perubahan akan selalu menyesuaikan
Antara keseimbangan alam dan perputaran zaman

Madura,15 06 2020

Setapak Jalan Terjal

Jalan ini masih begitu panjang
Dengan hambatan yang terus berulang
Pantang berhenti kembali pulang

Sebelum segalanya nampak terang
Dan perjuangan akan terus berkembang
Sampai nyawa raib dan hilang

Setapak jalan terjal ini
Adalah saksi di mana cinta dimulai
Dengan ketulusan hati yang bersemi

Kepada Tuhan kumohon perlindungan
Dari segala aral yang melintang
Untuk membentuk hati yang kerontang

Dulu, dunia kecil kita masih polos tanpa kepalsuan
Kini, segalanya berubah menjadi watak bak binatang
Menyerang tanpa risau dengan keadaan

Kemilau bahagia yang belum diraih
Memaksa otak tuk berpikir panjang
Entah sikap yang belum sepenuhnya tertata

Atau bahkan hikayat kehidupan masih rumpang
Atau memang jiwa ini masih terlalu suram
Menampakkan wajah hati yang gersang

Kupenuhi segala asa tak bertuan
Merasa sendiri di hamparan keramaian
Menunggu ajal datang menjemput

Bukan kesembuhan hati yang didapat
Tapi rasa sesak yang terus mendesak
Hingga buta mata hati melihat kebenaran

Sungguh sesal sepanjang masa
Mencicipi derita luka
Hingga kata kian sirna

Jadilah aku seorang pertapa
Sendiri dalam kesunyian
Ditemani kegelapan yang setia

Sumenep,20 Februari 2021


Sentuhlah Dadaku

Jika enkau ingin tahu debaran rasa yang menikam-nikam dadaku
Sentuhlah dadaku dengan penuh perasaan
Jangan lepaskan hingga engkau merasakan hawa kepuasan

Tak ingin membohongi bahwa setiap lekukmu tersimpan aura magis
masukkan script iklan disini
Hingga aku terpana dalam buaian kasih sayang semu

Biarkan aku bebas mencari angin di luar sana
Menjauhi kepahitan yang engkau suguhkan
Hingga aku dapat merasakan manisnya cinta walaupun sebentar

Sentuhlah dadaku dalam diam ataupun dalam jagamu
Biarkan aku tertawa lepas dengan puing-puing rindu yang berserakan

Kuyakin engkau memahami segalanya
Namun tak mampu ucapkan kata-kata
Hingga diri tak mampu tak berdaya

Sudah saatnya berpikir ke depan
Demi cinta yang terlanjur kita bangun
Walaupu semakin retak karena gempa asmara

Biarkan hari esok aku menuju Nirwana
Dengan senyum gelak tawa 9 bidadari
Tanpa harus ada yang saling menyakiti

Pikiranku dan pikiranmu yang asing
Membelah jalan kita menuju perbedaan
Bahkan menyatukannya adalah hal yang mustahil

Biarkan sukmaku terbang bebas
Mengitari keindahan alam yang belum pernah kutapaki
Bercumbu mesra dengan lautan cinta yang dalam

Bisakah kau pergi dari kehidupan ini tanpa kuminta
Karena sejak awal aku telah menista
Memperkosa perasaanmu tanpa ampunan

Madura,09062021

Kebencian Semesta

Engkau tahu siapa yang paling aku benci dalam hidup ini?
Kau!
Kau adalah jelmaan iblis yang berbentuk manusia
Lidahmu bagaikan ular kelaparan di musim panas

Menorehkan leluka di setiap langkahku
Menjadi pagar yang selalu menghalangi
Padahal aku telah memberikan segalanya

Kuikuti permainanmu dengan lembut dan rapi
Semakin hari semakin menjadi-jadi
Diamku adalah senjata di mana engkau memperlihatkan kelengahan

Sementara kehidupan semakin berjalan maju
Masalalu adalah simbol karat yang pernah kuukir
Rasa tawar yang seharusnya aku pendam

Kini memuncak dan tak akan pernah utuh kembali
Selepas semua ini terjadi
Kuharap tiada lagi keegoisan yang nyata

Memisahkan cinta suci yang masih belum berbuah
Bahkan bunganya terus menerus diterjang topan
Hilang jauh pergi merasuk dan meratapi

Kejamnya sikapmu adalah murni karena aku
Aku yang belum bisa membuatmu tersenyum manja
Kala memegang kristal mutiara dalam genggaman

Padahal aku ingin bebas dengan satu ikatan batin
Batin yang kuat dan tak mudah menampar
Namun terus mengelus dada yang rumpang

Akan kasih sayang dan cinta
Akan rindu yang semakin pergi jauh
Tidak tahu apakah ia bisa kembali?

Sumenep,20/02/21


Lubang Kenikmatan

Tahukah kamu apakah lubang kenikmatan itu?
Dia adalah pintu syurga yang agung
Di mana engkau bisa memasukinya dengan damai

Ibadah bukanlah paksaan
Ia adalah simbol ketakwaan
Wujud dari mahabbatullah

Semisal sujud terakhir yang panjang
Tempat segala pinta bagi semua orang
Di mana Tuhan tidak pernah melarang

Renungan hati yang terdalam
Dapat membawamu ke arah cahaya
Di mana hidayah terus saja memanggil

Selama ini enkau kemana?
Berbuat dan berbincang-bincang apa?
Atau beramal di jalan yang alpa

Lubang kenikmatan bukan melulu tentang itu
Karena kekekalan syurga adalah pucak segalanya
Hingga dahaga terpuaskan selamanya

Dahaga haus, dahaga cinta bahkan dahaga di atas ranjang
Bahkan Tuhan telah mengajarimu tentang vulgar yang sesungguhnya
Di mana Al-Qur'an dan Hadits menjelaskannya

Namun mata hati manusia layaknya binatang
Terburu-buru dalam mengerjakan sesuatu
Bahkan tidak segan menjimak induknya

Allahu Akbar!

Cinta yang membutakan, ia lahir dari hawa nafsu syahwat yang lama mengembara
Padahal Cinta yang abadi lebih dekat dengan urat nadinya

Sumenep,20/02/21


Pesona Nissa SBY

Untukmu sang pelakor muda belia
Tak ada kata yang pantas untuk kau sandang
Kecuali penistaan dan pelecehan

Otakmu yang miring ataukah kebutaan cinta
Hingga jurang itu sudah menelanmu
Kupikir ini hanyalah reka rekayasa

Idola,ikon umat seperti pelacoer
Naudzubillah!
Sebenarnya apa yang engkau lihat?

Kenyamanan sesaat, ataukah pelampiasan nafsu syahwat
Dunia telah mampu menipumu
Ketenaran membutakan ilmu agama yang kau bawa

Aku pikir engkaulah perwujudan bidadari
Yang mewakili jutaan muslimah Negri ini
Ternyata dugaanku salah

Engkau menghancurkan hati umat
Teladan perusak akhlak yang mulia
Lagu religi yang kau bawakan, tabu

Nissa, kau telah mematahkan hatiku
Merusak kepercayaan yang sudah kupasrahkan padamu
Kau rela menjadi binal bagi di saat cinta ini kukunci
Walaupun aku tahu, pesonamu masih saja mengusikku
Kau mampu membius rasa menjadi berbeda
Seakan dunia bertekuk lutut padamu

Jangan pernah bermain api, jika engkau tidak mau terbakar
Jangan pernah berenang di lautan jika engkau tidak ingin tenggelam
Jangan pernah menaiki gunung jika engkau tidak ingin jatuh tersungkur

Nissa, kembalikan kepercayaanku
Kan kuhapus memori tentang dirimu
Jangan bersembunyi di balik kedok agama

Ya Allah, ampuni hamba yang terlalu mencinta
Melupakan dirimu yang maha sempurna
Siang malam, bahkan selamanya

Pamekasan,21/02/2021


Teriakan Keras

Teriakan keras menghujam dada ini
Ketika engkau inginkan pergi
Bersama orang lain yang engkau cintai

Keluh kesah kini berlalu
Saat engkau putuskan rindu
Hati ini terus saja termangu

Bila aku jadi pergi jauh
Jangan harap engkau bisa berteduh
Menghampiri jati diri yang jatuh

Siapkah hatimu untuk menerima
Kepergianku untuk selamanya
Dalam diam kumencinta

Pabila rindu ini semakin menjadi-jadi
Tetaplah diam jangan menghampiri
Karena hati ini ingin sendiri

Kuucapkan segala dedoa
Semuga engkau cepat bahagia
Temukan satu cinta setia

Jujur aku masih mendendam
Atas segala pengkhianatan
Kau anggap aku seorang teman

Di mana hatimu saat kurapuh
Di mana cinta yang pernah kau butuh
Kau buang segala kenangan jenuh

Kerap kali kuingin ikat cinta
Namun kau hempaskan sematkan luka
Berdarah lagi seperti semula

Izinkan aku memeluk dirimu
Ini untuk yang terakhir kalinya
Karena hidupku tak lama lagi

Maafkan aku yang terus memaksa
Dengan cinta yang telah sia-sia
Merusak kenangan saat bersama

Rindu memang terus saja rindu
Tanpa engkau di dekatku
Hidupku terasa dibelenggu

Madura,21/02/2021


Terimakasih, semuga puisi di atas bisa menjadi penghibur hati yang lara.

Wassalamualaikum, Wr. Wb.
Tags

Post a Comment

0 Comments

Please Select Embedded Mode To show the Comment System.*

To Top